Aqi dan Audrey lantas membeberkan proses aransemen ulang lagu-lagu anak serta kendala yang mereka hadapi.
Sebelum mulai menggarap lagu, Aqi dan Audrey diberikan daftar lagu yang akan tayang di Sofa Kuning Mola TV.
Aqi menjelaskan, dalam proses penggarapan lagu anak tersebut, ia melibatkan tim yang juga terdiri dari sejumlah musisi.
"Begitu daftar lagu sudah keluar, biasanya kami akan bagi tugas dengan anggota tim, jadi nggak digarap berdua."
"Setelah selesai, barulah dikawinkan dengan vokal, lalu hasil akhirnya dikirim ke Mola TV. Bila masih ada revisi, kami ganti, jika sudah aman, bisa ditayangkan," ungkap Aqi.
Baik Aqi maupun Audrey tak menampik adanya sejumlah kesulitan saat mengaransemen ulang sejumlah lagu anak tersebut.
Satu di antaranya soal ide. Keduanya harus memutar otak untuk mencoba aransemen lagu dengan menggabungkan dengan berbagai genre musik.
Misalnya jazz, klasik, hingga mariachi.
"Karena ini bicara soal ide kreatif, maka nggak bisa mengalir terus kayak air keran. Jadi yang paling berat adalah menentukan tema lagu ini mau dibawa kemana?" beber Aqi.
Audrey menambahkan, ada satu lagu yang menurutnya paling susah diaransemen ulang yaitu lagu Bangun Tidur.
Menurut personel grup musik DIAA tersebut, lagu Bangun Tidur adalah lagu yang sangat sederhana, notasinya pun pasti.
Sehingga Audrey ingin lagu Bangun Tidur hasil aransemen ulangnya tetap bisa dinikmati oleh orang dewasa, meskipun lirik lagu tersebut 'anak-anak' banget.
"Sampai bingung lagu Bangun Tidur mau diapain karena menurut aku itu susah. Kami pun masih struggle di lagu tersebut," kata Audrey.
"Inilah tugas terberat kami. Bagaimana sesuatu yang simple, tidak hilang simplicity-nya, tapi kami mendewasakan sebuah aransemen agar bisa tercerna dengan baik oleh orang dewasa," tambah Aqi.