Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presenter kondang Ruben Onsu (37) menunda langkahnya melaporkan akun media sosial, yang telah menghina kedua anaknya, Betrand Peto dan Thalia Putri Onsu.
Padahal menurut rencana, Ruben Onsu akan melaporkan akun-akun yang menghina kedua anaknya ke Polisi, pada Senin (9/11/2020).
Penundaan pembuatan laporan polisi, setelah Ruben Onsu bertemu pelaku bully yang menghina Betrand Peto dengan sebutan anak pungut.
Pertemuan Ruben Onsu dengan pelalu bully yang berusia 11 tahun itu terjadi pada Minggu (8/11/2020) malam disebuah tempat.
Baca juga: Betrand Peto Dihina, Disebut Anak Pungut Oleh Fans BTS, Ruben Onsu Memaafkan Tapi Tetap Lapor Polisi
Baca juga: Kesal dengan Temannya yang Idolakan Betrand Peto, Anak Ruben Onsu Jadi Sasaran Bully Si Pelaku
"Jadi pelaku, orangtua, dan keluarganya minta maaf dan meminta tidak melaporkan pelaku ini ke polisi," kata kuasa hukum Ruben Onsu, Minola Sebayang ketika ditemui di kantornya, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin sore.
Minola mengatakan bahwa Ruben tetap bersikeras ingin membuat laporan. Hanya saja ia menunda lantara ada pelaku yang meminta maaf.
"Jadi pelaku bully yang bertemu Ruben minta waktu untuk diskusi internal. Karena Ruben mau melihat itikad baik keluarga mereka. Jadi, jika memang sudah rampung semuanya, baru kita bikin laporan," ucapnya.
Minola belum tahu apakah Ruben akan melaporkan pelaku bully yang sudah menemuinya dan meminta maaf kepadanya.
"Masih belum tau, nunggu mereka diskusi internal. Tapi kan sejauh ini, ada 20 akun yang menghina, mengancam, dan mengujar kebencian kepada anaknya Ruben, selain dari pelaku yang sudah bertemu dan meminta maaf ini," jelasnya.
"Ya Ruben pun meminta kami untuk memilah lagi, akun mana yang layak untuk dilaporkan ke polisi," tambahnya.
Meski begitu, Minola Sebayang meyakini Ruben Onsu tak mau nantinya, siapa saja yang sudah mengancam membunuh, menghina, hingga membully anaknya tak dilaporkan karena sudah meminta maaf.
"Ruben ingin memberikam efek jera. Sekaligus memberikan edukasi kepada orangtua, kalau anak harua diawasi bermain sosial media. Karena ini sangat bahaya," ujar Minola Sebayang.