TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Aktor Gatot Brajamusti telah meninggal Minggu (8/11/2020) lalu saat menjalani hukuman 20 tahun penjara atas 3 kasus hukum yang menjeratnya.
Berbicara tentang sosok Gatot Brajamusti, publik sempat dibuat heboh.
Bukan karena aktingnya namun karena kedekatan Gatot Brajamusti dengan sejumlah artis, seperti Reza Artamevia dan Elma Theana.
Kedua artis ini disebut pernah dekat dan merasakan kehidupan bersama Gatot Brajamusti yang disebut sebagai guru spiritual.
Baca juga: Namanya Dikenal Setelah Reza Artamevia Ditemukan di Padepokannya, Ini Rekam Jejak Gatot Brajamusti
Baca juga: Selain Gatot Brajamusti, 3 Public Figure Ini Juga Meninggal saat Jalani Hukuman Penjara, Lapas Kejam
Berawal saat Reza Artamevia ditemukan di padepokan Gatot Bradja Musti di daerah Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat.
Saat itu, Reza Artamevia dikabarkan depresi karena proses perceraian dengan Adjie Massaid.
Selama masa perseteruannya dengan mantan suami, Reza dikabarkan diculik di bandara Soekarno-Hatta.
Setelah menghilang selama 5 hari, akhirnya diketahui bahwa Reza menenangkan diri karena sempat dikabarkan depresi.
Sontak bangunan besar berhalaman luas dan gerbang besar yang berdekatan dari rumah duka almarhum Gatot Brajamusti di Jalan Cikiray, Desa Sukamanah, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi sempat mengagetkan warga dan menjadi sorotan beberapa media beberapa tahun lalu.
Bangunan tersebut merupakan bekas Padepokan Gatot Brajamusti semasa hidupnya.
Padepokan itu sempat menghebohkan sejumlah warga yang berada disekitarnya, karena beberapa tahun lalu sempat didatangi sejumlah petugas kepolisian.
Saat itu sejumlah anggota polisi tersebut mendatangi bangunan bertujuan untuk mencari sejumlah barang bukti terkait tuduhan kasus yang menerpa Gatot selama hidupnya.
Kondisi Terkini, Tak Terurus
Seperti apa bangunan padepokan itu sekarang?
Kini bangunan luas dengan pagar dinding setinggi 2 meter tersebut telah menjadi sebuah Yayasan bernama Adzkia Damiri dan namanya terpampang di depan bangunan yang dulunya sempat dikabar menjadi tempat spriritual Gatot Bramajusti dengan muridnya.
Pascapengeledahan oleh polisi, bangunan itu sempat menjadi banguanan yang menakutan bagi warga sekitar karena kondisinya tak terurus.
Agi Aldiansyah (28) warga Desa Sukamanah mengisahkan, bangunan tersebut mulai disebut Padepokan karena banyak didatangi beberapa orang.
Namun ia tidak mengetahui secara persis terkait kedatangan sejumlah warga dari luar Sukabumi itu.
"Kalau yang saya dengar bangunan tersebut sudah lama dijual sama almarhum. Dan sebelum dijual keluarga maupun Aa Gatot sudah lama tidak pernah ke rumahnya yang besar itu," kata Agi Aldiansyah (28) saat diwawancarai tidak jauh dari bekas Padepokan Gatot Brajamusti, Senin (9/11/2020).
Bangunan bekas peninggalan Gatot Brajamusti itu sempat membuat sejumlah pelayat yang mendatangi rumah duka menoleh ke bangunan yang diduga sering digunakan melakukan berbagai kegiatan spiritual.
Sebelum ada plang Yayasan Adzkia Damiri Rumah Quran Adzkia, bangunan itu ditutupi rumput yang tidak terawat dan beberapa pohon besar mengelingi bangunan bangunan bercat warna putih itu.
"Sebelum diisi yayasan sejak lima tahun lalu, bangunan itu kalau malam hari sangat menakutkan, karena banyak pohon besar, tidak ada penerangan dan tidak terawat, namun kini sudah diisi orang lain, sudah tidak menyeramkan," kata Agi
Banguan yang menyeramkan itu sudah tidak terlihat menakutkan lagi bagi warga sekitar. Beberapa kendaraan juga terlihat keluar masuk bangunan bekas padepokan almarhum Gatot Brajamusti itu.
(Tribun Jabar/Tribunnews.com)
Sumber : Penampakkan Bekas Padepokan Gatot Brajamusti di Cisaat Sukabumi, Sempat Menakutkan Warga, https://jabar.tribunnews.com/2020/11/10/penampakkan-bekas-padepokan-gatot-brajamusti-di-cisaat-sukabumi-sempat-menakutkan-warga