TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edric Tjandra dan Venny Chandra tidak kuasa menahan tangisnya di ulang tahun pertama anak mereka, Abigail Tjandra. Gurat kelelahan nampak mewarnai wajah mereka, sementara tangan Edric tampak memegang tangan sang istri erat-erat.
Tak kuasa menahan air mata yang mengalir, Venny akhirnya mengambil tissue untuk menghapus air mata yang mulai deras mengalir. Edric nampak berusaha keras menahan air matanya agar berhenti jatuh dan menampik tissue yang ditawarkan.
Ternayata alasan dibalik tangis mereka pada saat itu adalah tangis bahagia dan haru. Ditemui setelah mengadakan acara ulang tahun Abbie, begitu panggilan sayang Abigail, Edric nampak sangat lelah sekaligus bahagia. Cita-citanya untuk membuat Abbie merasakan kebahagiaan yang “berbeda” di hari ulang tahunnya telah terlaksana.
Baginya Ulang tahun pertama anaknya ini merupakan berkat Tuhan yang melengkapi hidupnya. Edric bahkan kesulitan menemukan kata-kata karena ia begitu bahagia dan tidak menyangka bahwa tahun ini hidupnya begitu lengkap dengan kehadiran Abbie.
Edric mengakui tidak mudah mengorganisir ulang tahun anak kecil apalagi dia tidak punya pengalaman, ditambah lagi kondisi pandemic ini membuatnya tidak memiliki pilihan hiburan. Karena itu ia merencanakan sebaik mungkin acara ulang tahun untuk anaknya selama 2 bulan. Hal ini dikarenakan ia merasa anaknya kurang mendapatkan momen bersenang-senang seperti anak sebaya lainnya.
Abbie memang tidak pernah keluar rumah atau bermain dengan teman sebayanya sehingga Edric dan istrinya bertekad kalau di hari ulang tahun yang pertama ini, mereka akan membuat Abbie merasakan hal-hal yang dapat ia temui di dunia luar pada umumnya.
Edric dan istri memang sangat menjaga keamanan dan kesehatan Abbie karena di usianya yang masih sangat muda ini, Abbie harus tumbuh di tengah situasi pandemik yang ganas. Untuk itu semua mereka kerjakan sendiri, dari mulai mencari souvenir, memilih mainan yang akan dipakai sampai dekorasi.
Tantangan makin besar karena di tengah situasi pandemik, mereka tidak bisa sembarang memasukkan orang kedalam rumah. Akhirnya diputuskan bahwa mereka akan membuat pesta ulang tahun dengan kondisi “New Normal”
New normal di sini artinya mereka benar-benar menjalankan protokoler keamanan. Setiap orang yang masuk kerumah mereka dibatasi seminimum mungkin, harus mencuci tangan, menjaga jarak dan memakai masker.
Saat dekorasi, hanya ada 4 orang ditambah Edric sehingga prosesnya memakan waktu lama, belum lagi setiap mainan didesinfektan sebelum digunakan. Kekecewaan sempat hadir di hati mereka saat mainan yang ditunggu-tunggu ternyata batal hadir, tapi Edric tetap semangat memanjakan putrinya dengan naik odong-odong berbentuk gajah yang disewanya khusus untuk hari itu.
Pesta ulang tahunnya sendiri berjalan khidmat, Edric mengundang orang-orang terdekat untuk merayakan ulang tahun dan berdoa melalui aplikasi zoom.
Sayangnya karena Edric termasuk orang yang kurang ahli dalam mengguna kan aplikasi tersebut, ia sempat grogi dan berulang kali minta maaf kepada para peserta zoom.
Saat mengucapkan doa, Edric sempat menangis menahan haru, Abbie pun terlihat menautkan jemari mungilnya dan berdoa dengan khusyuk.
Pesta berubah menjadi penuh tawa saat Abbie acara “Smash The Cake”. Di sini Abbie mencoba kue ulang tahunnya sambil meremas-remas kue tersebut. Karena tak kunjung mencoba kue akhirnya Edric mencoba menyuapi anaknya.
Pesta ditutup dengan Edric mengajak anaknya bermain dengan mainan yang telah ia sewa. Edric mengenakan pakaian dengan tema carnival, dan mengajak anaknya mencoba satu demi satu.