Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua tahun menjabat sebagai direktur utama TVRI, Helmy Yahya ceritakan langkah-langkahnya mengubah staisun televisi tertua di negeri ini.
Ia mengaku saat ini banyak yang meminta dirinya untuk menceritakan perjuangannya membangkitkan TVRI yang dulu disebutnya sempat terkapar.
Presenter kondang itu mengaku berhasil menghilangkan jarak antara generasi kolonial dan milenial di TVRI saat itu.
"Sekarang banyak sekali di seminar saya, orang kepingin tahu bagaimana saya mengubah TVRI yang dulu terkapar," kata Helmy Yahya saat ditemui di kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Selasa (1/12/2020).
Baca juga: Pengakuan Blak-blakan Helmy Yahya Dipecat Dari Jabatan Dirut TVRI, Sempat Kecewa Sampai Nangis
Baca juga: Reaksi Sandiaga Uno saat Helmy Yahya Ungkap Kagumi Erick Thohir: Punya Teman Menteri Senang Juga
"Saya di sana merubuhkan tembok. Apa yang saya hancurkan pertama? Gap antara kolonial dan milenial," terangnya.
Tak hanya itu, Helmy mengatakan bahwa ketika ia menjabat sebagai direktur utama, TVRI pernah duduk di nomer satu, mengungguli stasiun televisi lainnya.
"Begitu saya pegang, itu TVRI udah bukan nomor 15, pernah nomor 10, 8, pernah nomor 1 bahkan, waktu dapat kesempatan menayangkan Timnas lawan Malaysia," bebernya.
"Banyak sekali tembok-tembok yang saya rubuhkan, tembok keuangan yang dulu tidak ditata dengan baik, tembok pembinaan SDM, tembok programnya, itu saya rubuhkan semua," jelas Helmy
Tak sampai situ saja, ketika Helmy menjabat sebagai direktur utama, TVRI pernah menyabet piala Panasonic Gobel Awards.
"Jaman saya pegang TVRI itu untuk seumur hidup TVRI dapat Panasonic Gobel Awards," ucap Helmy.
Baru dua tahun menjabat sebagai direktur utama TVRI, Helmy Yahya sudah diberhentikan. Hal itu sempat membuatnya kecewa.
Ia merasa sedang dalam momentum yang baik untuk membangkitkan TVRI agar bisa bersaing dengan stasiun televisi lainnya.