Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibunda Ririn Ekawati dan Rini Yulianti, Samsidar dinyatakan positif Covid-19 sebelum meninggal dunia Rabu (2/12/2020).
Karena sang bunda positif Ririn beserta anggota keluarga lainnya tak bisa menemani di akhir hayatnya.
"Karena memang keadaannya pasien covid itu tidak bisa dijenguk, tidak bisa ditemani," ucap Ririn Ekawati di kediamannya di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
Ririn mengatakan ia hanya bisa memantau segala proses pengobatan ibundanya mulai melalui panggilan video.
Baca juga: Pesan Calon Mertua: Ibnu Jamil Diminta Jaga Ririn Ekawati, Jadikan Pernikahan Mereka yang Terakkir
Baca juga: Tak Ada Firasat, Ririn Ekawati Hanya Bisa Video Call Sebelum Ibundanya Meninggal
"Jadi kita nggak ada disitu saat mama meninggal tapi semua prosesi yang ada dari pemasangan alat, pemberian obat, dan semuanya itu dokter dan suster selalu video call," jelasnya.
"Jadi kita lihat semua prosesnya step by stepnya dari awal sampai mama tadi nggak ada, jadi kita ngelihat semua by video call," terangnya.
Ibunda Ririn dinyatakan meninggal dunia pada siang tadi pukul 11.12 WIB. Setelah, itu jenazah ibunda Ririn dimakamkan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
Diabetes Kambuh, Demam Tinggi Sebelum Meninggal
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, sakit koleterol dan diabetes ibunda Ririn sempat kambuh. Tak hanya itu almarhumah Samsidar sempat demam tinggi berkepanjangan.
Ririn Ekawati membebekan kronologi meninggalnya sang bunda.
Saat ditemui di rumahnya kawasan Bendungan Hilir, Ririn Ekawati menuturkan ibundanya itu memang sudah lama sakit.
"Jadi tadi tepat jam 11:12 WIB mama saya meninggal, memang udah sakit dari kemaren. Mama saya udah sakit dari Palu, Sulawesi Tengah sampai Jakarta satu hari ternyata selama di Palu, udah ada sakit gula dan kolesterol tinggi," ujar Ririn Ekawati di kediamannya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
"Sampai di sini, demam berkepanjangan, satu hari demam, besoknya dibawa ke rumah sakit, ternyata ada Covid-19," bebernya.
Ririn mengatakan bahwa ibundanya itu memang memiliki berbagai riwayat penyakit sebelum meninggal dunia. Sebelum dinyatakan positif Covid-19, almarhumah ibunda Ririn sempat demam panjang.
"Memang ibuku punya stroke, terus ada kolesterol dan gula," tutur Ririn
"Beliau emang udah ada penyakit bawaan, tapi setelah nyampe di Jakarta, satu malam demam, aku nya agak khawatir dan cek ke dokter ternyata ada Covid-19," jelasnya.
Hanya Bisa Menyaksikan Pemakaman Ibundanya Dari Jauh
Ririn Ekawati haris menerima kenyataan hanya bisa menyaksikan proses pemakaman ibundsnya dari jauh.
Sebab, almarhumah Samsidar dinyatakan positif Covid-19 sejak sebelum meninggal dunia. Ririn dan anggota keluaga lainnya hanya diizinkan melihat proses pemakaman dari jauh.
Terlihat raut wajah sedih Ririn ketika menceritakan hal tersebut, apalagi ia tak bisa menemani saat-saat terakhir sang bunda di rumah sakit.
"Sama seperti pasien Covid-19 lainya hanya bisa melihat dari jauh," ujar Ririn Ekawati dengan nada suara bergetar saat ditemui di kediamannya di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
Ririn menuturkan bahwa setelah pemakaman ia tak mengundang orang luar untuk melakukan tahlilan.
Pengajian tahlilan hanya akan dilakukan oleh orang-orang di rumah saja.
"Memang mengingat dalam keadaan seperti ini, apalagi kita kan di rumah walaupun sudah swab segala macam negatif," terang Ririn.
"Tapi tetep ada isolasi mandiri jadi memang kita tidak bisa menerima orang di luar untuk masuk ke rumah. Jadi kita akan pengajian di rumah ajah keluarga yang ada di rumah," jelasnya.
Pesan Terakhir untuk Ibnu Jamil
Ibnu Jamil menceritakan kengan terakhir bersama almarhumah ibunda Ririn Ekawati.
Kala itu ia sempat menghampiri ibunda Ririn di Palu untuk mengutarakan keseriusannya menjalin hubungan dengan Ririn.
"Saya waktu itu memang sempat bilang harus ketemu ibu kamu waktu saya mau ngelamar kamu, jadi karena memang keseriusan saya jadi saya samperin," jelas Ibnu Jamil di kediaman Ririn Ekawati di kawasan Bendungan Hilir Jakarta Pusat, Rabu (2/12/2020).
"Kebetulan memang mamanya Ririn lagi di Palu dan saya ada libur 3 hari ke sana sama-sama," lanjutnya.
Saat itu Ibnu tak hanya mengutarakan niat seriusnya itu kepada ibunda Ririn, melainkan ke seluruh keluarga besar Ririn juga.
"Saya datang dengan niat baik saya beraniin aja untuk datang dan ngomong sama mamanya Ririn dan juga keluarga besar yang ada di Palu bahwa saya punya hubungan yang serius sama Ririn," terang Ibnu.
Ia bersyukur karena saat itu mendapat sambutan baik. Kesan Ibnu kepada ibunda Ririn adalah jago masak, ia pun memuji makanan almarhumah.
"Allhamdulillah mama orangnya baik, masaknya jago banget, bikin makanannya nggak ada tandingannya," tutur Ibnu.
Pesan terakhir yang paling diingat Ibnu adalah ketikan ibunda Ririn meminta dirinya untuk menjaga Ririn Ekawati.
"Terus akhirnya mama bilang 'Jagain anak saya baik-baik, jadiin ini yang terakhir buat kalian berdua' udah itu aja," ungkap Ibnu Jamil.
Tes Swab Keluarga Hasilnya Negatif
Ririn Ekawati tiba di kediamannya sekira pukul 18.00 WIB bersama Ibnu Jamil. Ia meyakinkan semuanya bahwa dirinya sudah menjalani tes SWAB dan hasilnya negatif.
Setelah ibundanya dinyatakan positif Covid-19, Ririn dan anggota keluarga lain langsung melakukan tes SWAB dan hasilnya negatif.
"Tapi, allhamdulillah kita semua yang ada di rumah udah tes SWAB dan negatif," ucap Ririn.