TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meli Nuryani sangat bersyukur bisa merintis karier sebagai penyanyi dangdut profesional setelah menjuarai ajang pencarian bakat Liga Dangdut Indonesia (Lida) 2020.
Meli Nuryani sejak kecil memang ingin bisa meraih cita-citanya sebagai penyanyi profesional.
"Alhamdulillah berkat Lida aku bisa mewujudkan mimpi aku menjadi penyanyi dan membahagiakan orangtua," kata Meli Nuryani saat wawancara virtual eksklusif kepada Warta Kota, Jumat (11/12/2020).
Meli mengakui, selama setahun ia berjuang untuk menjadi juara Lida 2020, dari audisi, menjalani kehidupan di karantina, serta meraih juara pertama Lida.
Wanita berusia 16 tahun tersebut mengaku tiba di Jakarta pada Januari 2020 dan langsung menjalani kehidupan di karantina.
"Selama di karantina banyak hal yang aku lakukan. Paling utamanya adalah latihan vokal dan koreografi," ucapnya.
Bagi Meli, audisi Lida 2020 dianggap adalah ajang pencarian bakat terlama dikarenakan perjalanannya terhambat karena pandemi covid-19.
"Karena lama kan di karantina, ya aku dan yang lainnya enggak diam aja. Kami terus latihan sampai akhirnya aku bisa menyanyi dan menari," jelasnya.
Dara manis kelahiran Cianjur, 27 April 2004 itu merasa bersyukur bisa dilatih vokal dan musik oleh pencipta lagu dan musisi Adibal Sahrul.
Meli tahu betul bagaimana Adibal Sahrul menjalani kariernya sebagai pencipta lagu, yang telah melahirkan banyak karya yang hits.
"Berkat Adibal aku merasa kemampuan menyanyi aku semakin baik sih selama menjalani karantina," ungkapnya.
Selain menceritakan soal pengalaman yang baik, anak dari petani dan ibu rumah tangga bernama Ade dan Wasidah itu tak menampik pernah merasakan kegusaran hati, selama setahun di karantina.
Meli mengakui bahwa dirinya merah merasa sangat lelah menjalani kehidupan di karantina, dengan terus melakukan latihan vokal dan menari.
Meli harus menjalani prosesi latihan selama 10 jam dan bahkan lebih, karena ia harus bisa menangkap latihan dan memberikan kemajuan dalam kemampuannya.
"Aku sampai kepikiran pengin pulang aja ke Cianjur. Aku mau menyudahi perjuangan aku aja gitu. Karena kangen sama orangtua kan, aku jauh dari orangtua soalnya," jelasnya.
"Sebelum adanya pandemi sih bisa ya bertemu sejam atau dua jam. Tapi setelah itu tuh gabisa. Paling cuma video call aja sama berbalas pesan," tambahnya.
Namun, Meli justru dimarahi oleh ibundanya karena ingin pulang dan mengakhiri perjuangannya di Lida 2020. Ia pun mengambil positif omelan ibundanya itu.
"Akhirnya ya aku menguatkan diri aja. Mama minta aku jangan ngeluh dan menyerah gitu aja. Ya semua berkat orangtua, aku bisa bangkit lagi," ungkapnya.
Hari demi hari dilewati oleh Meli Nuryani dengan rasa ketegangan yang begitu besar, karena setiap harinya selama menjadi finalis Lida 2020, ada satu yang harus tereliminasi atau pulang dari ajang pencarian bakat tersebut.
"Tapi Meli tetap menampilkan yang terbaik, alhamdulillah juara 1 Lida 2020.Usaha meli tidak sia-sia, bisa menampilkan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia dan kedua orangtua Meli," ujar Meli Nuryani.