News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Film Generasi 90-an: Melankolia Tayang di Bioskop 24 Desember, Angga Dwimas Luapkan Unek-unek

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain film 'Generasi 90-an: Melankolia' saat jumpa pers di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020).

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo

TRIBUNNEWS.COM - Rumah produksi Visinema Pictures mengumumkan penayangan film baru produksinya di seluruh bioskop Indonesia, setelah cukup lama vakum karena pandemi.

Satu di antaranya film 'Generasi 90-an: Melankolia' karya penulis dan sutradara M Irfan Ramli dan produser Angga Dwimas Sasongko.

Film itu dijadwalkan tayang pada 24 Desember 2020.

Angga Dwimas Sasongko sempat dilema ketika diminta oleh bioskop menayangkan film 'Generasi 90-an: Melankolia'.

Sebab, Angga Dwimas Sasongko sempat takut nantinya bioskop menjadi tempat penyebaran virus covid-19.

Baca juga: Visinema Campus Buka Kelas Gratis Pembuatan Set Film Sci-fi

"Tapi, saya yakin kalau bioskop adalah tempat yang protokol kesehatannya sangat terkontrol. Makanya saya mau menayangkan film ini 24 Desember 2020," kata Angga Dwimas Sasongko dalam jumpa pers film 'Generasi 90-an: Melankolia', di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/12/2020).

Angga menambahkan, selain menganggap bioskop sudah aman dalam penanganan protokol kesehatan, alasannya menayangkan film tersebut di bioskop, karena ingin menghidupkan lagi industri perfilman Indonesia yang mati karena pandemi.

Sebab, diakui Angga, hanya bioskop yang belum boleh beroperasi. Sementara cafe, bar, dan beberapa tempat hiburan lainnya sudah diperbolehkan buka dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Saya sempat bilang ke salah satu petinggi Indonesia, jika bioskop tidak segera dibuka sampai akhir tahun 2020, sineas Indonesia tidak akan produksi atau melahirkan karya film terbaik mereka dua tahun ke depan," ucapnya.

Selain itu, bicara bisnis perfilman bukan semata-mata untuk memberikan makan kepada sineas saja. Tapi juga memberikan rezeki kepada kru, penjaga bioskop, serta operator proyektor film di bioskop.

"Kasihan mereka pandemi tidak ada pekerjaan. Makanya, bioskop harus dibuka dan sineas harus memberikan karya terbaik mereka," jelasnya.

"Jadi, jika tidak dibuka, maka ekosistem perfilman Indonesia tidak akan berjalan," tambahnya.

Angga menyebutkan bahwa dibalik bidang usaha lainnya, bioskop menjadi salah satu tempat yang siap menjalankan usahanya dari protokol kesehatan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini