TRIBUNNEWS.COM - Lama tak terdengar namanya, belum lama ini Manohara Odelia Pinot mengungkapkan kekecewaannya.
Manohara meradang setelah mengetahui akun Instagramnya diblokir oleh Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Hal ini bermula saat dirinya memberikan kritik terkait kepemilikan macam oleh Ketua MPR.
Baca juga: Manohara Miris dengan Anjing yang Ditangkap Massal untuk Dikonsumsi, Tekankan Anjing Bukan Makanan
Baca juga: Nge-Vlog Bareng Presenter Brigita Manohara, Bamsoet: Jangan Anggap Remeh Kaum Perempuan
Ternyata yang didapat adalah akunnya diblokir hingga ia tak bisa menyalurkan aspirasinya lagi kepada sang wakil rakyat.
Ia menyarankan agar Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, untuk bisa objektif menerima masukan dari rakyatnya.
"Yang terhormat Bapak Bambang Soesatyo,
sebagai 'wakil rakyat' seharusnya mendengarkan aspirasi rakyat adalah bagian dari pekerjaan Anda,
bukannya malah memblokir aspirasi, kritik atau masukan," tulis Manohara.
Mantan kekasih Denny Soemargo, Dita Soedarjo, pun ikut memberikan tanggapannya.
Dita mencoba mengajak Manohara untuk berpikir positif jika pemblokiran tersebut tak dilakukan oleh Ketua MPR, melainkan admin yang memegang akun.
Ia mencoba menenangkan Manohara dengan kata-katanya.
"Ga sengaja kali dia beb bisa aja adminnyaaa," tulis Dita pada unggahan Mano.
Mano pun kemudian membalas komentar Dita.
Mengaku dirinya hanya mencoba kritis terkait perlindungan hewan liar.
Menurutnya, negara demokrasi seharusnya membuat para wakil rakyat bisa bijak menerima kritik dan saran.
"A bit of a coincidence that I was blocked when expressing my opinion of keeping wild/protected animals as pets is unethical and not a great example to the people."
"We’re a democracy with the right to our thoughts and opinions."
"Hopefully you’re right and it was an accident, would restore faith in parts of our government," tulisnya.
Baca juga: Manohara Bongkar Tipe Pacar, Usai Diputuskan Ardi Bakrie & Cerai dari Pangeran, Raffi Kaget: Trauma?
Baca juga: Putuskan Berhenti dari Dunia Hiburan, Apa Kabar Manohara Odelia? Ini Kesibukannya Sekarang
Manohara Protes soal Penangkapan Anjing
Manohara Odelia Pinot menyampaikan protesnya kepada pemerintah terkait distribusi anjing yang ditangkap dari wilayah Jawa Barat untuk kemudian dijadikan bahan konsumsi makanan.
Melalui unggahan di Instagram, Senin (19/10/2020), Mano memperlihatkan foto anjing-anjing yang dimasukkan ke dalam kandang.
Ia ingin pemerintah untuk segera menangani kasus ini, terlebih setelah adanya penegasan jika anjing bukan makanan.
Mano merasa miris melihat sejumlah anjing tersebut yang dibawa menggunakan mobil bak yang penuh dengan kandang anjing.
Dari cerita Mano, anjing-anjing yang ditangkap di Jawa Barat itu dikabarkan dikirim ke beberapa wilayah di Indonesia.
Seperti ke Medan, Samosir hingga Solo.
Mano berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas dengan mempertimbangkan sejumlah aspek.
Satu di antaranya, aspek kesehatan terkait penularan rabies.
Begini ungkapan protes Manohara melalui akun Instagram:
jakartaanimalaidnetwork:
Pemerintah yang terhormat: Banyak dari anjing-anjing ini ditangkap di Jawa Barat dan dibawa sampai ke Sumatera untuk dijadikan hewan pemburu atau dikonsumsi/dimakan.
Ketika anjing pemburu dianggap sudah tidak berguna, maka mereka akan dikirim ke Samosir dan Medan dan dibunuh dengan kejam untuk dimakan, walaupun Pemerintah telah menyatakan dengan jelas bahwa:
"ANJING BUKANLAH MAKANAN!"
Selain fakta bahwa ini merupakan sesuatu yang kejam, tindakan tersebut juga menimbulkan ancaman serius pada kesehatan dan keamanan masyarakat - karena kita telah mengetahui bahwa hal ini terus membantu proses penularan rabies!
Pertanyaan kami adalah: kenapa pemerintah membiarkan hal ini dan kenapa Badan Karantina mengeluarkan surat izin/surat jalan untuk operasi ini?
WHO (Organisasi Kesehatan dunia) telah membuktikan dan menyatakan bahwa pemindahan anjing dengan tujuan untuk dikonsumsi adalah salah satu penyebab menyebarnya rabies di Indonesia!
Anjing-anjing yang ada lihat di sini telah dibawa dari Jawa Barat ke Solo dan dari Solo menuju Pelabuhan Merak untuk menyeberang ke Lampung - dalam 2 truk yang penuh dengan anjing.
Inilah saatnya pemerintah mengambil tindakan dan tidak lagi memperbolehkan kekejaman serta ancaman bagi kesehatan dan keamanan masyarakat ini untuk terus berlangsung!
Dear Government :
@humaspemkot_bdl @tangerangkota @karantinacilegon @barantan_ri @karantinapertanianlampung @jokowi @ridwankamil @ganjar_pranowo @kemenkes_ri @kementerianpertanian
These dogs are captured mostly in West Java and travel all the way to Sumatra to either become hunting dogs or to be consumed.
When the hunting dogs are not useful anymore they are sent to Samosir and Medan to be brutally slaughtered for consumption, despite the government explicitly stating that “DOGS ARE NOT FOOD!”
Besides the fact that it’s immensely cruel, it also poses a serious public health & safety risk, known to facilitate and exacerbate the transmission of rabies!
Our question is : why do you allow this and why is paperwork provided by the quarantine departments?
It has been proven and stated by the WHO that the transportation of dogs for the purpose of consumption are one of the reasons of the spread of rabies in Indonesia!
These dogs in this post were transported from West Java to Solo and from Solo to the Merak harbour making the cross over to Lampung - 2 trucks filled with dogs ....
Its time you take action and not allow this cruelty and this public health and safety threat!
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Manohara Kecewa Akunnya Diblokir Bambang Soesatyo seusai Beri Kritik soal Kepemilikan Macan