TRIBUNNEWS.COM - Kabar duka datang dari ulama ternama Tanah Air, Syekh Ali Jaber.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021) pukul 08.38 WIB.
Dikutip dari unggahan Instagram Yayasan Syekh Ali Jaber, almarhum meninggal dalam keadaan negatif Covid-19.
Baca juga: Deddy Corbuzier Ikut Berduka, Pasang Foto Salat Berjamaah Diimami Syekh Ali Jaber
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Mahfud MD: Kita Kehilangan Tokoh Penyejuk dan Pemersatu Umat
Syekh Ali Jaber meninggal pada usia 46 tahun.
Kepergian Syekh Ali Jaber ini meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat, tak terkecuali para selebriti Tanah Air.
Salah satunya dirasakan oleh Fenita Arie.
Melalui akun Instagram pribadinya, istri Arie Untung ini membagikan momen pertemuan pertama sekaligus terakhir dengan Syekh Ali Jaber.
Ia membagikan foto kebersamaannya dan suami dengan Syekh Ali Jaber.
Arie Untung dan Fenita tampak kompak dengan busana berwarna senada, coklat muda.
Sementara itu Syekh Ali Jaber yang berdiri di sisi kiri tampak mengenakan gamis putih.
" إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘aafihi wa fu’anhu," tulis Fenita Arie pada caption unggahannya.
Fenita tak menyangka jika saat foto tersebut diambil menjadi pertemuan terakhir mereka.
"Ga nyangka ini adalah moment pertama dan terakhir kali ketemu @syekh.alijaber pas acara @hijrahfest (emoji)
Ya Rabb semoga Almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Mu aamiin (emoji)," tutup Fenita.
Dari pantauan Tribunnews, acara hijrahfest bersama Syekh Ali Jaber tersebut digelar pada 29 Oktober 2020 lalu.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia, Teuku Wisnu Berduka dan Tulis Doa, Ya Rabb, Kami Cinta dengan Guru
Baca juga: Syekh Ali Jaber Wafat, Ustaz Yusuf Mansur: Insha Allah Beliau Syahid
Kabar duka tersebut juga dibagikan oleh Ustaz Yusuf Mansur.
Melalui akun Instagram pribadinya, @yusufmansurnew mengungkapkan kesedihannya atas kepergian almarhum.
"Innaa lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun, Indonesia berdua, Syekh Ali berpulang ke rahmatullah jam 8.30 pagi tadi.
Insha Allah beliau syahid," ungkap Ustaz Yusuf Mansyur.
Sebelum meninggal dunia, Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan positif Covid-19 sejak akhir Desember 2020.
Kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu lalu.
Dalam unggahan IG TV-nya, Ustaz Yusuf Mansyur, selama menjalani perawatan intensif, Syekh Ali sempat menggunakan ventilator lebih dari dua pekan.
Sambil menahan tangis, Ustaz Yusuf Mansyur menceritakan kondisi almarhum sebelum meninggal dunia.
"Kurang lebih 17 hari diventilator. Semalam dikabarin oleh Ustaz Iskandar dan dokter bahwa Syekh Ali kritis."
"Saya juga sebar permohonan doa pada para ustaz dan ustazah, kyai, ulama, Aa GYM, temen-temen Gus-gus nusantara.
"Syekh Ali kritis, tolong didoain, udah dipasangi alat jantung dan lain sebagainya," ungkap Ustaz Yusuf Mansyur.
Ustaz Yusuf Mansyur juga mengenang kembali perjuangan Syekh Ali yang rela pindah dari Madinah hingga berganti kewarganegaraan.
"Kita kehilangan ahli Quran, pejuang Quran, meninggalkan negaranya untuk Indonesia, mau pindah kewarganegaraan, mudah-mudahan syahid," lanjut Ustaz Yusuf Mansyur.
Lebih lanjut, ia mengimbau masjid dan pesantren-pesantren untuk melaksanakan sholat ghaib.
"Mohon disalatkan ghaib, di masjiid-masjid, mushola-mushola, pesantren yang masih ada santri," pungkas Ustaz Yusuf Mansyur.
Baca juga: Yayasan Mengabarkan, Syekh Ali Jaber Meninggal Pukul 08.38 WIB Pagi Tadi
Baca juga: Persatuan Perawat Telusuri Dugaan Perawat Sebar Foto Syekh Ali Jaber saat di Rumah Sakit
Kondisi terakhir
Ketua Yayasan Syekh Ali Jaber, Habib A Rahman Alhabsyi sempat mengabarkan kondisi terkini Syekh Ali Jaber.
Kabar terbaru Syekh Ali Jaber disampaikan kerabatnya itu melalui tayangan YouTube Cumi Cumi pada Kamis (7/1/2021).
Habib A Rahman Alhabsyi membantah kondisi Syekh Ali Jaber yang sempat dikabarkan kritis.
"Salah besar kalau ada informasi yang beredar mengatakan beliau kritis, karena tim medis tidak pernah mengabarkan Syekh Ali kritis," ungkap Habib A Rahman Alhabsyi.
Ia tak menampik jika Syekh Ali memang dirawat di ICU untuk penanganan yang lebih maksimal.
"Tapi memang diistirahatkan untuk penanganan yang lebih maksimal. Alhamdulillah dari hari ke hari, informasi yang kami dapat progresnya membaik dan terus membaik."
"Gangguan di paru-parunya Alhamdulillah sudah teratasi, kalau dihitung sudah hampir seminggu."
"Dari awal masuk masih di perawatan, kalau tidak salah sehari dua hari kemudian dilihat perkembangannya."
"Kemudian akhirnya diambillah keputusan untuk dibawa ke ICU agar lebih intensif, lebih maksimal penanganannya," tambahnya.
Habib A Rahman Alhabsyi juga menyampaikan terima kasih kepada tim dokter yang berusaha keras 24 jam stand by demi kesembuhan Syekh Ali Jaber.
"Saya sangat berterimakasih dan bersyukur atas nama Yayasan Syekh Ali Jabar, atas nama keluarga, kepada pihak dokter yang Masyaallah sangat bahu-membahu, dan 24 jam mereka berusaha keras untuk penyembuhan Syekh Ali Jaber," ucap Habib A Rahman Alhabsyi.
Disebutkan Habib A Rahman Alhabsyi, Syekh Ali Jaber memiliki kegiatan yang cukup padat sehingga tidak bisa mengetahui tertular dari siapa.
"Syekh Ali ini kan aktivitasnya cukup padat, jadwal ceramah beliau itu selama tahun 2020 itu ada program dakwah di 1.000 titik dan alhamdulillah tercapai program dakwah di seribu titik."
"Kita tidak bisa meraba-raba di mana kenanya karena Syekh Ali ini kan yang berjumpa dengan beliau banyak, yang mengunjungi beliau juga banyak," cerita Habib A Rahman Alhabsyi.
Namun selama menjalankan dakwah, Syekh Ali Jaber tetap berusaha menjalankan protokol kesehatan.
Bahkan diceritakan Habib A Rahman Alhabsyi, Syekh Ali pernah mendatangi undangan pengajian yang sangat banyak jemaah tapi hanya mengucapkan salam, bertanya kabar, mendoakan, lalu pulang.
"Selama ini Syekh Ali tetap berusaha untuk patuh tentang protokol kesehatan."
"Bahkan ada kejadian yang menarik, pernah ada undangan pengajian di suatu daerah, kemudian jemaah yang menyambutnya banyak sekali."
"Sampai di tempat tersebut, Syekh Ali sempat mengucapkan salam terus tanya apa kabar terus mendoakan langsung pulang."
"Ini terlalu banyak yang hadir, ini tidak sesuai dengan protokol kesehatan beliau tidak mau ceramah," tutupnya.
(Tribunnews.com/ Dipta / Sinatrya Tyas)