"Dirugikan pasti, tapi ikhlas aja. Aku pasti jalanin ajalah, kalau memang sudah harus jalannya menghadapi hal ini ya sudah jalani dengan ikhlas," ucapnya.
Baca juga: Ditanya Soal Gisella Anastasia, Michael Yukinobu de Fertes Enggan Membahasnya
Nobu mengaku kasus video syur mirip Gisella Anastasia ini tidak ada hikmah yang ia dapatkan. Justru ia takut membuat teman-temannya merssa terganggu.
"Saya merasa banyak teman-teman yg merasa risih mungkin ya akibat kejadian ini. Saya sangat menyayangkan dan minta maaf ke teman-teman semua," ujar Nobu.
Diberitakan sebelumnya, nama Gisella Anastasia menjadi sorotan publik setelah beredarnya video syur diduga mirip dirinya viral di media sosial twitter berdurasi 19 detik, Jumat (6/11/2020) malam.
Kemudian, karena viralnya video tersebut di media sosial, pengacara bernama Pitra Romadoni membuat laporan kepolisian ke Polda Metro Jaya, Minggu (8/11/2020).
Pitra Romadoni melaporkan lima akun media sosial yang menyebarluaskan video syur diduga mirip Gisella Anastasia, karena sangat mengganggu dan berdampak pada tumbuh kembang anak-anak.
Setelah kasus ini bergulir di Kepolisian, Gisella Anastasia ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan pemeran prianya, yakni Michael Yukinobu Defretes.
Wajib lapor
Michael Yukinobu de Fretes, tersangka kasus video syur, sebelumnya dikabarkan menjalani wajib lapor.
Tapi Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan bahwa pemeran pria di video syur bersama Gisella Anastasia alias Gisel, itu hanya diminta untuk mengisi absen saja.
"Buat MYD, apa ada wajib lapor, dia cuma isi absen," ucap Kombes Pol Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Rabu (6/1/2021).
Baca juga: Michael Yukinobu Menyesal dan Minta Maaf Terkait Video Syurnya Bersama Gisel, Matanya Berkaca-Kaca
Setelah sebelumnya dikatakan Nobu diharuskan menjalani wajib lapor setiap hari Rabu, rupanya dikatakan Yusri tersangka kasus video syur itu diminta wajib lapor setiap hari Senin atau Kamis.
Selain itu Nobu hanya diminta untuk wajib lapor selama dua pekan sekali, bukan setiap satu minggu sekali.
"Kita sudah koordinasi (wajib lapor) Senin atau Kamis, dua pekan sekali," tutur Yusri.