News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

BPOM Evaluasi Hasil Uji Klinis Fase 1 Vaksin Nusantara

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Vaksin yang Resmi Ditetapkan Pemerintah untuk Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan POM  atau BPOM menyatakan, pengembangan vaksin Nusantara berada dalam pengawalan pihaknya.

Saat ini, vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh peneliti di RSUP Dr Kariadi Semarang.

Kerja sama mereka dengan Kementerian Kesehatan dengan AIVITA Biomedical ini telah menyelesaikan uji klinik fase 1.

Hal itu diungkapkan Kepala Sub Direktorat Penilaian Uji Klinik dan Pemasukan Khusus BPOM Siti Asfijah dalam diskusi virtual bertajuk 'Telisik Sebelum Disuntik,' pada Kamis (18/2/2021).

"Kami mengawal proses-proses uji klinisnya. Kami Badan POM dalam tahap melakukan proses evaluasi terhadap data-data yang disampaikan," ujarnya.

Baca juga: Sanksi Bagi Penolak Vaksin, Anies: Ngobrolnya Nanti Aja Kalau Jumlah Vaksin Udah Banyak

Baca juga: Pemerintah Targetkan Ratusan Juta Vaksin Covid-19 Tiba di Indonesia 2021

Ia menambahkan, data hasil uji klinis fase 1 telah diserahkan peneliti ke BPOM.

Dari data tersebut pihaknya akan memastikan apakah  memenuhi syarat dan ketentuan untuk masuk uji klinik fase berikutnya.

"Tentu kami sedang berproses sedang data hasil fase I yang diserahkan oleh peneliti tentu untuk dapat lanjut uji klinis Fase II, harus dipastikan data uji Fase I dipenuhi kebutuhannya," sebut Siti.

Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, Kemenkes ikut memantau perkembangan uji klinis vaksin yang diprakarsai oleh mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto.

"Vaksin Nusantara masih dalam pengembangan uji klinis jadi masih di ranah para peneliti. Kami hanya memonitor perkembangan dari laporan tim peneliti," tambah Nadia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini