News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PROFIL Timo Tjahjanto, Sineas Tanah Air yang akan Sutradarai Train to Busan versi Hollywood

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Gigih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Timo Tjahjanto tengah dalam prores negosiasi untuk menyutradarai Train to Busan versi Hollywood.

Karya-karya Timo identik dengan identik dengan genre thriller gore.

Sebelum menjadi sutradara kenamaan seperti sekarang, Timo pernah bekerja freelance sebagai story board artist dan fotografer.

Rupanya, ketertarikan Timo membuat film-film bertema sadistis sudah timbul sejak masih kecil.

Sejak usia 7 tahu, Timo mulai menonton film-film horor.

Awalnya ketika diajak kakaknya menonton film lewat Betamax Tape di rumah, ia mengira itu adalah film anak-anak.

Namun ternyata, film yang mereka tonton adalah Psyco (1960) karya horor lawas dari Alfred Hitchock yang dibintangi Marion Crane dan Norman Bates.

Sebuah adegan penusukan dalam film hitam putih tersebut membekas di ingatannya sampai membuatnya trauma.

Ketika berumur 12 tahun, Timo secara tidak sengaja menonton film IT (1991) dan mengenal Badut Pennywise yang menyeramkan.

Berawal dari situ, Timo ingin mengeksplorasi rasa takutnya dan mengubah ketakutannya itu menjadi karya kreatif melalui film.

Timo menempuh pendidikan di School of Visual Arts, Australia untuk bisa mengejar cita-citanya itu.

Kemudian saat kuliah, ia bertemu dengan Kimo Stamboel.

Keduanya lalu berkolaborasi membuat film di bawah naungan The Mo Brothers.

Film pertama yang diproduksi oleh The Mo Brothers adalah film pendek bergenre horor berjudul Dara (2007), bagian dari enam film pendek antologi Takut: Face of Fear.

Segmen film pendek Dara pun berhasil mendapatkan respons positif dari para penggemar.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini