News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

Rumah Roy Marten Kebanjiran, Sang Anak Panik, Mobil Mercy Tak Sempat Terselamatkan

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Roy Marten Kebanjiran, Sang Anak Panik, Mobil Mery Tak Sempat Terselamatkan

Gibran menjelaskan banjir kali ini tak berpengaruh pada kegiatan Roy Marten karena sejak positif Covid-19 ayahnya itu membatalkan semua kerjaan.

"Jadi untuk kerjaan papah karena kebetulan baru selesai Covid-19, dia masih butuh 14 hari lagi untuk isolasi mandiri jadi gak masalah," ujar Gibran Marten.

Ia menjelaskan kondisi Roy Marten dalam keadaan sehat, sangking sehatnya Roy Marten merasa bisa memenangkan pertandingan tinju.

"Sehat-sehat kata papah kalau dia masuk ring tinju pasti dia yang menang," ucap Gibran sembari tertawa.

Kondiri rumah Roy Marten hingga Sabtu sore masih tergenang air dengan ketinggian sekira 90 cm atau setara pinggang orang dewasa.

Banjir yang terjadi dua hari berturut cukup membuat Gibran dan orang-orang di rumahnya kaget. Sebab ia sudah sempat membersihkan rumah sebelum banjir kedua datang pada Sabtu dini hari.

Tahun Lalu Rumah Roy Marten 4 Kali Kebanjiran
Catatan Tribunnews.com, sebelumnya Roy Marten mengatakan rumahnya sudah empat kali terendam banjir dalam 2 bulan.

Roy mengunggah foto rumahnya yang kebanjiran di akun instagramnya @roymarten5213 Selasa, (25/02/2020).
Sdh 4x banjir dalam 2 bulan tetap bersyukur karena ada ribuan hari hidup nyaman ,ini adalah balasan alam ketika manusia merusak keseimbangannya

Meski begitu pria berusia 67 tahun tersebut tidak menganggapnya sebuah bencana yang harus dikhawatirkan.

"Enggak (tragedi), ini sebuah fenomena alam biasa.

Mungkin ada keterlambatan hujan saat itu, sekarang hujannya numpuk datang berbondong-bondong.

Kalau hujannya deras, saluran airnya kurang bagus pasti banjir," bebernya.

Dirinya mengatakan banjir yang terjadi menjadikan peringatan agar lebih peduli kepada lingkungan.

"Ini sebuah peringatan untuk kita semua, alam mengembalikan ke kita semua apa yang kita lakukan.

Jadi kalau kita menghalangi alam, kita merusak alam itu dia balas, itu proses biasa."

Menurutnya, menggerutu dan marah karena banjir tidak ada gunanya.

"Kita menyesal, kita marah, kita menggerutu nggak ada gunanya.

Nggak mengurangi apa-apa nggak menambah apa-apa, malah menambah beban kita," ujar Roy Marten.

Dirinya justru memilih menjalaninya dengan santai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini