Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA- Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu pernah dianggap salah jalan oleh keluarga karena pilihannya bermusik.
Pasha Ungu adalah vokalis dari band Ungu. Nama band ini melejit lewat album Melayang yang dirilis pada Desember 2005. Single "Demi Waktu".
Selain itu, Ungu juga pernah mendapatkan penghargaan pada Desember 2005. Ungu sukses meraih double platinum dan penghargaan artis eksklusif MTV.
Baca juga: Kisah Pasha Bergabung Band Ungu, Antar Teman Latihan Malah Diaudisi dan Langsung Diterima
Baca juga: Lirik dan Chord Lagu SurgaMu - Ungu: Segala yang Ada dalam Hidupku
Namun, di balik kesuksesan band Ungu, ada kisah unik yang dialami oleh sang vokalis.
Pilihan Pasha terjun ke dunia musik ternyata sempat mendapatkan pergolakan dari keluarga.
Tidak tanggung-tanggung, ia pernah dianggap salah jalan saat memilih untuk bergabung bersama band.
Pasha mengungkapkan jika keluarganya memang sudah punya background politik dan memang menyukai dunia seni.
Namun orangtua tidak pernah terpikirkan jika ia akan benar-benar terjun ke dunia entertainment.
Hal ini ia ungkapkan pada Entis Sutisna alias Sule pada channel YouTube SULE Channel. Rasa tidak percaya itu tumbuh karena Pasha lahir di desa yang jauh dari Ibukota yaitu di Donggala, Sulawesi Tengah.
"Nah, saya itu dianggap salah jalan. Apa iya anak gue seperti itu," ungkapnya pada Sule, Selasa (9/3/2021).
Hal ini didukung pula oleh keluarga yang memiliki latar belakang politik.
Bahkan sebelum Pasha terjun ke dunia politik, saudaranya sudah terjun sebagai dewan perwakilan rakyat. Begitu pula dengan sang ayah sebagai pemegang mandat partai.
Pasha mengungkapkan ketika ada partai baru yang masuk ke kota Palu, ayahnya selalu yang menjadi pemegang mandat.
Walaupun sudah terjun ke dunia politik, sampai hari ini Pasha mengungkapkan ia masih menjadi bagian dari bang Ungu.
Hanya saja intensitas tampil tidak seperti dulu lagi. Terutama sejak terjadinya pandemi Covid-19.
Namun Pasha mengungkapkan hal ini tidak menyurutkan band yang sudah berdiri tahun 1999 untuk terus berkarya.