Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Rizky Billar menyampaikan klarifikasi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam pembukaan restoran barunya di kawasan Tanjung Duren.
Acara pembukaan restoran barunya disebut-sebut menimbulkan kerumunan.
Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Agung Wibowo sudah menerima klarifikasi kekasih Lesti Kejora tersebut.
"Tadi kami sudah melakukan wawancara dan meminta klarifikasi RB (Rizky Billar). Dari hasil keterangan RB, nanti coba akan kami lakukan gelar perkara," kata Agung Wibowo di Polsek Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Restoran Barunya Langgar Protokol Kesehatan, Rizky Billar Minta Maaf
Dalam pemeriksaannya, Agung menegaskan menanyakan perihal kehadiran pria berusia 25 tahun itu, didalam acara yang terindikasi adanya dugaan pelanggaran prokes dan kerumunan.
"Ada 24 pertanyaan yang tadi kami tanyakan kepada RB," ucapnya.
Namun, Agung belum mau menyimpulkan hasil keterangan kekasih Lesti Kejora tersebut. Sebab, pihaknya masih melakukan pendalaman lebih lanjut.
"Saya blm bisa memastikan karena harus melalaui proses gelar perkara," ungkapnya.
Agung Wibowo menegaskan, pihaknya akan mengumumkan hasil keterangan Rizky Billar jika pihaknya sudah melakukan gelar perkara.
Baca juga: Sudah Move On dari Abash, Lucinta Luna Punya Kekasih Baru, Klaimnya Cowok Tulen
"Sekarang kan masih pendalaman. Kalau udah gelar perkara, baru kita putuskan apakah (Rizky Billar) ini bisa naik ketahap penyidikan atau tidak," ujar Agung Wibowo.
Diberitakan sebelumnya, Rizky Billar membuat acara peresmian pembukaan cabang restaurannya di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (7/3/2021).
Dalam pembukaan cabang restauran Rizky Billar itu, terlihat adanya kerumunan orang yang tanpa menjaga jarak. Sehingga, diduga muncul adanya protokol kesehatan.
Satpol PP langsung menggeruduk acara pembukaan cabang restauran Rizky Billar dan membubarkan kerumunan, serta menutup sementara restauran tersebut selama 1x24 jam, sebagai bentuk tindakan atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan. (