TRIBUNNEWS.COM - Seakan masih tak terima dengan sikap Kaesang Pangarep, ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau tulis sindiran di media sosial.
Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram @meilia_lau, Rabu (10/3/2021).
Diketahui belakangan cinta segitiga antara Felicia Tissue, Kaesang, dan Nadya Arifta menjadi sorotan.
Lantaran setelah lima tahun berpacaran, putra bungsu Presiden Jokowi itu dianggap menghilang tanpa kejelasan.
Padahal menurut pihak keluarga dan orang terdekat, Felicia Tissue rela menemani Kaesang dari nol.
Meski polemik ini telah berlarut cukup lama, nampaknya Meilia Lau masih tak terima dengan nasib sang putri.
Baca juga: Pakar Ekspresi Analisis Video Klarifikasi Kaesang soal Felicia Tissue, Sebut Ada Beban hingga Malu
Dalam story Instagram, Meilia Lau membagikan sebuah unggahan dari seorang bernama Herry Tjahjono.
Di situ disinggung soal sikap yang seharusnya dilakukan oleh seorang pria apabila sudah tak lagi mencintai kekasihnya.
Yang mana sebaiknya pihak pria bisa mengembalikan kekasihnya pada orangtuanya secara baik-baik.
Sebagaimana saat ia datang kepada keluarga perempuan secara baik-baik pula.
"Seorang ayah pernah berpesan pada calon menantu lelakinya:
'Jika kamu sudah tidak mencintai anak perempuanku, jangan sakiti dia.
Kembalikan dia baik-baik.
Seperti kamu dulu datang baik-baik, pergilah baik-baik juga," ucap unggahan yang dibagikan Meilia Lau.
Sembari membagikan unggahan tersebut, ibunda Felicia Tissue menambahkan emoji angka 100.
Itu menandakan ia setuju dengan tulisan yang akhirnya dibagikan kembali di Instagramnya.
Video Klarifikasi Kaesang soal Felicia Tissue Dianalisis Pakar Ekspresi, Ini Hasilnya
Seorang pakar ekspresi, Kirdi Putra menganalisis video klarifikasi Kaesang soal kisah asmaranya.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Cumicumi, Rabu (10/3/2021).
Kirdi menyoroti sikap adik Gibran itu yang di awal video terlihat menghela napas panjang.
Ia menilai bahwa permasalahan kisah asmaranya itu kini seakan menjadi beban untuk Kaesang.
Kendati demikian, dalam masalah percintaan, publik tak bisa menilai kesalahan ada di salah satu pihak.
Baca juga: Ngamuk ke Kaesang, Paman Nadya Arifta Minta Ibunda Felicia Tissue Dewasa & Ikhlas: Gak Perlu Diumbar
Baca juga: Kaesang Diisukan Segera Menikah setelah Putus dari Felicia Tissue, Begini Respons Paman Nadya Arifta
Menurut Kirdi, harus dilihat dari dua sisi yang berbeda, baik pihak laki-laki maupun perempuan.
Setelah itu baru bisa menilai apakah wajar apabila kemudian salah satu pihak meminta untuk mengakhiri.
Kirdi juga melihat bahwa ada rasa malu di dalam diri Kaesang karena masalah pribadinya jadi konsumsi publik.
Yang pada akhirnya kemudian justru menutup berbagai berita yang sebelumnya ramai diperbincangkan.
"Yang nomor dua adalah malu karena masalah ini akhirnya terbawa skala nasional," jelas Kirdi.
Tak sampai di situ, Kirdi juga menyinggung soal adanya dua budaya yang berbeda antara Kaesang dan Felicia Tissue.
"Tapi logikanya adalah apapun yang terjadi dibawa ke publik itu wajar karena kita bicara budaya juga ya."
"Kalau kita bicara budayanya mungkin orang Singapura, biasanya asertif aja ngomong," imbuhnya.
Adanya perbedaan gaya berbicara dinilai bisa menjadi sumber miskomunikasi antara kedua belah pihak.
Dikarenakan pihak Felicia Tissue lebih mengedepankan pola komunikasi yang jujur dan tegas.
Kirdi mengatakan bisa saja Meilia Lau berbicara biasa saja namun dianggap seperti memaki.
"Sementara kita bicara budaya Jawa, itu aja kalau dibilang dimaki-maki. Bisa jadi itu dianggap maki-maki atau memang dimaki-maki," ungkap Kirdi.
Baca juga: Paman Nadya Arifta Buka Suara, Sebut Lumrah Ibunda Felicia Tissue Marah pada Kaesang di Medsos
Baca juga: Hubungan Anaknya dengan Kaesang Kandas, Ibunda Felicia Tissue Masih Kenang Momen Ini
Oleh karena itu, menurut sang pakar, Kaesang memiliki tugas untuk menyelesaikan polemik ini dengan baik.
Bisa dengan komunikasi secara jujur, tegas, namun tetap menghargai dan menjaga perasaan orang lain.
Ataupun dengan cara lainnya yang lebih tertata namun memiliki strategi tertentu.
"Kaesang punya PR untuk benar-benar sekarang menyelesaikannya dengan baik-baik atau dengan asertif, atau dengan lebih tertata secara strategi," lanjutnya.
Ia menambahkan, Kaesang tak bisa menanggapi polemik ini seperti orang pada umumnya.
Lantaran menurut Kirdi, ia tak bisa lepas dari sosok figur sang ayah yang merupakan orang nomor satu di Indonesia.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)