Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredar kabar istri aktor senior Mark Sungkar, Santi Asoka Mala jualan kue demi bertahan hidup usai sang suami masuk penjara.
Tak hanya itu saja, Santi Asoka Mala pun dikabarkan mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama karena ingin berpisah dengan Mark Sungkar.
Mark Sungkar angkat bicara. Ia membantah kalau istrinya jualan kue untuk bertahan hidup dan menafkahi dirinya yang hidup di penjara.
Baca juga: Zaskia dan Shireen Tak Pernah Jenguk Mark Sungkar di Penjara, Sang Ayah yang Meminta, Ini Alasannya
Baca juga: Mark Sungkar Berharap Penanggguhan Penahanan, Pengacara: Kondisi Kesehatannya Menurun
Ayah Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar ini langsung mengucapkan istigfar saat ditanya kebenaran kabar soal istrinya.
"Astagfirullah. Tadi aja dia datang. Kalau soal kue, memang hobi dia bikin dan jual kue. Tapi bukan ya (nafkahi suami)," kata Mark Sungkar disela-sela sidang kasus dugaan korupsi dana pelatnas Triatlon, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (16/3/2021) malam.
Bahkan, mengenai gugatan cerai atau perceraian, Mark Sungkar menegaskan kabar tersebut tidak benar.
"Ada yang bilang cerai, minta cerai itu kenapa sih? Berlebihan," tegas mantan suami Fanny Bauty itu.
Bahkan, Mark Sungkar menyebut kalau hubungan pernikahannya semakin kuat selama ia mendekam di penjara, atas kasus dugaan korupsi dana pelatnas Triatlon.
"Tapi kami satu keluarga yang solid, tidak ada yang masalah," ujar Mark Sungkar.
Baca juga: Mark Sungkar Hadapi Kasus Dugaan Korupsi, Dari Dalam Penjara Doakan Zaskia Sungkar Lancar Melahirkan
Diberitakan sebelumnya, Mark Sungkar membuat dan mengajukan proposal kegiatan bertajuk 'Era Baru Triatlon Indonesia', ke Menpora, dengan anggaran sebesar Rp 5,072 miliar, di tahun 2017 untuk acara Asian Games 2018.
Namun, setelah acara berlangsung, sisa uang Rp 399,7 juta dari kegiatan tersebut diduga digunakan Mark Sungkar untuk memperkaya diri sendiri.
Ia juga diduga m memperkaya orang lain, antara lain Andi Ameera Sayaka sebesar Rp 20,65 juta, kemudian Wahyu Hidayat Rp 41,3 juta, Eva Desiana sebesar Rp 41,3 juta, Jauhari Johan Rp 41,3 juta, atau pihak korporasi The Cipaku Garden Hotel atas nama Luciana Wibowo Rp 150,65 juta.
Jumlah kerugian keuangan negara atas tindakan Mark Sungkar itu, jika ditotal sebesar Rp 694,9 juta sebagaimana laporan hasil audit BPKP.