Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM - Belum lama ini, MBC "True Story Expedition Team" menyiarkan wawancara para terduga korban kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan Ji Soo.
Seperti diketahui, aktor kelahiran 1993 itu dituduh melakukan bullying parah semasa sekolah dan dirinya juga dikeluarkan dari drama "River Where The Moon Rises".
Baca juga: Pengalaman Di-bully Pernah Bikin Anya Geraldine Malas Sekolah
Baca juga: Namanya Terseret Kasus Aliran Dana Bansos Covid-19, Cita Citata Klarifikasi hingga Dapat Bullyan
Program tersebut menampilkan beberapa korban yang masing-masing menceritakan pengalaman mereka.
Satu di antara teman sekolah menengah Ji Soo, yang disebut sebagai A, menjelaskan bahwa Ji Soo sering memerintahnya untuk membelikan roti dan makanan ringan dari kafetaria sekolah dan bahwa ia biasanya harus menggunakan uangnya sendiri untuk membayar.
"Dia akan menetapkan waktu, seperti satu atau dua menit, dan dia akan memukulku jika aku tidak kembali tepat waktu," kata A, yang dikutip Tribunnews, Senin, (22/3/2021).
"Dia menelepon ponselku dan berkata, 'Kamu tahu kamu harus membawa uang besok, kan?' Mulai dari 5.000 won (sekitar Rp 63 ribu) hingga 10.000 won (sekitar Rp 127 ribu), dan jumlahnya terus naik hingga 100.000 won (sekitar Rp1,27 juta). Dia sangat jahat. Untuk kuis atau ujian tengah semester, dia menyuruhku mengerjakan tesnya," tambahnya.
Teman sekelas sekolah menengah lainnya, yang disebut sebagai B juga mengungkapkan keluh kesahnya.
"Dia akan menendang pantat atau pahaku, memukul kepalaku, menampar wajahku, atau meninju dada atau perutku," ujar B.
Para terduga korban bully Ji Soo ini mengaku enggan melaporkan kepada guru karena takut akan menjadi masalah besar.
Selain terduga korban, program tersebut juga mengunjungi anggota keluarga satu di antara korban.
"Aku membolak-balik saluran TV, dan saat Ji Soo tampi, Jadi aku berkata, 'Bajingan itu,' dan beralih saluran," ungkap Ibu terduga korban.
"Aku tidak menonton dramanya. Ini menyebalkan. Bahkan sekarang, dia membuatku merinding," tambahnya.
Tim produksi acara kemudian pergi ke SMP Ji Soo, dan staf sekolah di sana menyatakan bahwa tidak ada yang bisa diceritakan kepada tim karena waktu telah lama berlalu dan sudah ganti kepengurusan.
True Story Expedition Team (Tim produksi acara) juga bertemu dengan beberapa teman sekolah dasar Ji Soo.
Satu di antara mereka menyatakan, "Selama sekolah, dia melakukan kekerasan seksual kepada beberapa anak laki-laki, dan semua orang di kelas yang melihatnya berpura-pura tidak melihat supaya tidak menjadi target berikutnya."