TRIBUNNEWS.COM - Nama Arie Wibowo sangat populer di telinga pecinta musik Indonesia era 1980-an, lewat tembang "Madu dan Racun".
Lebih dari empat dekade, semenjak lagu tersebut dirilis, giliran putrinya bernama Aliya memeriahkan industri musik tanah air.
Aliya akan merilis lagu berjudul sama. Namun, dengan genre dan aransemen berbeda.
“Kalau ditanya bagaimana perasaan saya, tentu sangat senang bisa membawakan lagu almarhum ayah. Saya bawakan lagu ini dengan genre Pop dan R&B dan dikemas dengan style kekinian,” kata gadis kelahiran 1997 ini.
Baca juga: Arsy Widianto dan Tiara Andini Bongkar Makna Single Bahaya
Terkait keputusannya terjun ke dunia musik. Aliya mengaku hal itu merupakan keinginan sendiri.
Saat kecil Aliya juga sempat mengikuti les menyanyi, namun saat itu ia belum terpikirkan untuk menjadi seorang penyanyi.
"Baru mulai nyanyi justru pas papaku udah nggak ada. Dulu dilesin nyanyi malah ya udah, nggak ada kepengen memproduksi single atau menyanyikan lagunya papa," sambungnya.
Ia pun menjelaskan alasan memilih lagu ayahnya sebagai single perdananya adalah sebagai bentuk penghormatan dan untuk mengobati rasa rindunya pada sosok sang ayah.
“Selain karena keinginan, menyanyikan lagu ini juga sebagai bentuk penghormatan Aliya pada papa. Lagunya papa itu banyak yang bagus dan sebagai bentuk penghormatan sih. Aliya sangat bersyukur bisa membawakan lagu ini, karena bisa mengobati rasa rindu pada papa,” terangnya.
Aliya berharap lagu Madu Dan Racun ini dapat kembali di nikmati setelah dirilis pada bulan April 2021 nanti.
”Saya beharap lagu ini dapat menghibur dan di terima baik masyarakat Indonesia. Bukan hanya oleh penggemar almarhum ayah, tapi juga generasi millenial dapat menikmati lagu ini,” tutupnya.