Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak mitos yang berseliweran di antara masyarakat perihal informasi penyakit diabetes melitus.
Satu di antaranya yaitu tidak menggunakan alas kaki dan berjalan di atas permukaan kasar dapat meningkatkan kesehatan.
Menurut dr Adeputri Tanesha Idhayu, Sp. PD hal itu justru dapat berdampak bahaya bagi pengidap diabetes.
Ia mengatakan penggunaan alas kaki jauh lebih penting karena penderita diabetes dapat mengalami neuropati, di mana tangan atau kaki mengalami lemah, nyeri atau mati rasa akibat kerusakan syarat.
Saat mengalami neuropati, sensasi atau respon pada kaki berkurang.
Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Berpuasa, Tapi Ketahui Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan
Oleh karenanya, menginjak benda yang bersifat tajam, justru dapat melukai kaki yang dapat berakibat fatal. Luka dapat berisiko membesar dan berakhir pada amputasi.
"Terdapat gangguan syaraf pada kaki, sehingga sensasi rasanya berkurang. Bahkan tidak terasa. Jangankan mengijak permukaan kasar, menginjak aspal panas saja, mudah terjadi luka spontan," katanya dalam live streaming Radio Kesehatan, Selasa (20/4/2021).
Maka, tidak disarankan pergi keluar rumah tanpa menggunakan alas kaki.
Di sisi lain, penting untuk memilih alas kaki. Karena menurut dr Ade, pemilihan alas kaki yang salah berisiko menimbulkan luka.
Misalnya sendal jepit, jari antara jari yang satu dengan yang lain bisa terjadi gesekan sehingga dapat menyebabkan luka.
Kemudian tidak disarankan menggunakan kaki keras dan sempit seperti high heels. Hal ini disebabkan karena kaki mudah lecet sehingga menimbulkan luka.
Ada pula alas kaki yang telapaknya memiliki benjolan. Kabarnya baik untuk kesehatan dan serupa akupuntur.
Namun menurut dr Ade, sendal tersebut malah tidak direkomendasikan bagi penderita diabetes.