News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cari Aktor untuk Filmnya, Sutradara Rudi Soedjarwo Pantang Menilai Berdasarkan Fisik

Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STAY WITH ME - Rudi Soedjarwo, pada acara press screening film Stay With Me di XXI Kemang Village, Jakarta Selatan, Minggu (21/2). Film produksi PT Integrated Film Solution, dan merupakan karya film yang ke 26 sutradara Rudi Soedjawo, ini bercerita tentang, seorang pria bernama Boy (Boy William) bertemu dengan Deyna (Ully Triana), yang telah mengisi hatinya, tapi harus berpisah karena Deyna pindah ke Eropa. Sampai suatu saat takdir mempertemukan mereka kembali saat sudah berkeluarga, Pada akhirnya mereka memiliki satu jalan pikiran yang sama bahwa mereka harus menemukan cerita masa lalu yang akhirnya menyatukan mereka dalam ikatan perkawinan. WARTA KOTA/nur ichsan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sutradara senior Rudi Soedjarwo lebih tertarik terhadap orang yang mempunyai bakat dan kegigihan berakting, ketimbang hanya terlihat good looking.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Webminar Nasional, 'Semangat Berkarya di Tengah Pandemi' yang diselenggarakan oleh Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika), Kamis (22/4/2021).

"Film itu saya jadikan alat untuk bagaimana lewat kita bisa melakukan sesuatu," kata Rudi Soedjarwo.

"Lewat film kita bisa menggali ke pelosok. Untuk bisa menjadi bintang film peran utama gausah cakep-cakep dan gausah yang harus mukanya menjual," tambahnya.

Menurutnya, fisik adalah nomor sekian untuk mencari pemeran dalam film, yang terpenting adalah kegigihan dan bakatnya dalam akting.

Baca juga: Berkarya di Industri Film Selama 20 Tahun, Sutradara Rudi Soedjarwo Akui Masih Gelisah  

"Yang penting lo bakat ada, yang penting lo ikutin prosedur-prosedur kita, latihan kita, lo rajin, lo bisa terpilih," jelasnya.

"Enggak ada standar khusus yang penting lo punya bakat lo punya kemampuan, dedikasi, pengabdian, keuletan, dan lo serius bisa, nggak ada yang menghambat," tambahnya.

Namun, ia sangat menyayangkan bahwa pada faktanya di industri film dan penontonnya masih memandang fisik, hal ini juga menyebabkan kegelisahan dirinya di industri film.

"Bicara cakep/jelek apasih maksudnya kan emang kalo yang cakep kaya gitu, berarti yang kaya kita jelek gitu, kan nggak juga kita ini bicara ciptaan tuhan loh," ujarnya.

"Kita tuh terlalu picik menurut saya, berpikir cakep tuh yang kayak gitu, nah ini kan masalah kebiasaan aja," jelasnya kembali. 

Ia berharap penggemar film dapat merubah mindset bahwa pemeran tidak goodlooking bukan berarti jelek dalam memainkan perannya.

"Jadi kita harus keluar dari istilah cakep nggak cakep, putih hitam, itu tuh udah cemen menurut saya" ungkapnya.

"Indonesia tuh bangsa yang kuat dan powerful karena beranekaragam, fisik dan penampilan budaya kalo kita ga menggunakan itu sebagai kekuatan, percuma" pungkasnya.

Sekedar informasi, Rudi Soedjarwo sudah berkecimpung di industri film sejak tahun 2000. Namanya lebih dikenal masyarakat saat mensutradarai film Ada Apa Dengan Cinta tahun 2002.

Bebeberapa film yang ditanganinya membuat dirinya meraih prestasi, di antaranya yakni Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia 2004 dan Sutradara Terbaik JIFFEST 2006 (Jakarta International Film Festival).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini