Laporan WartawannTribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu soal babi ngepet mendadak viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Video seekor babi ngepet yang dimasukan ke dalam kandang menjadi tontonan ramai warga sekitar.
Namun, belakangan isu babi ngepet tersebut akhirnya tekuak. Hal itu adalah hasil rekayasa oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Kata Gus Miftah Mimpi Basah Siang Hari Saat Ramadan Tidak Batalkan Puasa, Itu Anugerah, Tapi . . .
Baca juga: Mengapa Masyarakat Masih Percaya Babi Ngepet? Pengamat: Yang Modern Zaman, Orangnya Tradisional
Hebohnya berita babi ngepet dibahas Gus Miftah saat berkunjung ke kediaman Anang dan Ashanty.
Menurutnya manusia juga harus meyakini yang gaib ada, namun tidak untuk mempercayainya.
Hal itu disampaikannya dalam kanal Youtube The Hermansyah A6, Jumat (30/4/2021).
"Jadi bahwa beriman kepada yang gaib itu juga bagian dari iman kita, kita harus beriman kepada yang gaib, yang tidak nampak seperti surga , neraka, setan, iblis. Kita boleh percaya itu ada tapi tidak boleh mempercayainya," ucap Gus Miftha kapada Anang dan Ashanty.
Bahkan Gus Miftah telah meyakini sejak awal jika fenomena ini adalah bohong atau hoaks.
"Termasuk fenomena-fenomena seperti ini (babi ngepet) yang di depok itu hoaks, yakin saya, kalau memang ada, saya yakin setan atau jin. Kalau memang ada itu setan dari wujud jin," imbuhnya.
Memang isu babi ngepet menjadi viral dan tak sedikit orang yang percaya jika babi tersebut adalah jelmaan manusia.
"Iya hal seperti itu gampang untuk menipu orang karena tidak terlihat (gaib) kasat mata," ungkap pemilik pesantren Ora Aji.
Baca juga: Diusir Warga Usai Tuduh Tetangganya Melakukan Ritual Pesugihan Babi Ngepet
Baca juga: Tuding Tetangga Babi Ngepet, Bu Wati Sempat Mencak-mencak Saat Diusir Warga, Bahkan Coba Bunuh Diri
Dalam kondisi seperti ini, Menurut Gus Miftah masyarakat sudah susah jangan dibikin susah lagi dengan isu-isu tidak benar.
"Memang saat ini kita cari uang susah, saya pikir kalau kemudian kita belajar iman yang benar tidak ada melakukan itu, ini situasi sudah susah jgn menambah masyarakat jad susah lagi," katanya
Gus Miftah menjelaskan, babi ngepet memiliki tujuan untuk mencari pesugihan.
Jadi seolah-olah, babi ngepet itu bisa kita suruh untuk cari uang dengan cara yang salah.
Sebagai informasi, isu babi ngepet akhirnya terkuak. Polisi telah menetapkan AI (44), sebagai tersangka penyebar hoaks babi ngepet di Sawangan, Depok Jawa Barat.
Tersangka meminta maaf kepada publik atas perbuatannya. Ia kini ditahan Polres Metro Depok.