Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) tak siap membacakan tuntutan kasus narkoba yang menjerat Reza Artamevia.
Oleh karenanya hakim kembali menunda sidang, yang dijadwalkan hari ini, Kamis (6/5/2021).
Sebagai kuasa hukum, Benny Hehanusa menilai penundaan tersebut merugikan kliennya.
"Ya kami kecewa, ini sudah ketiga kalinya," kata Benny Hehanusa usai sidang Reza Artamevia di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (6/5/2021).
Benny menambahkan bahwa tim kuasa hukum Reza sudah menyampaikan keberatannya kepada Hakim persidangan. Karena kliennya juga merasa dirugikan atas penundaan pembacaan tuntutan.
"Karena klien kami harusnya sudah menerima putusan jika memang tidak diundur atau ditunda terus," ucapnya.
Baca juga: Heran Sidang Reza Artemavia Ditunda Lagi, Kuasa Hukum: Ini Kan Masalah Narkotika, Bukan Korupsi
Benny menyebut, jika pembacaan tuntutan tidak ditunda sampai tiga kali, mantan istri mendiang Adjie Massaid itu sudah divonis dan kemungkinan bisa ikut lebaran bersama keluarga.
"Karena klien kami (Reza) pasti ingin Lebaran sama keluarga. Sebab, kasus ini bukan perkara sulit hanya penyalahgunaan narkotika yang hukumannya tentu tidak besar," jelasnya.
"Dengan ditunda ini ya klien kami tak bisa berlebaran dengan keluarga," tambahnya.
Oleh sebab itu, Benny Hehanusa meminta sidang berikutnya di tanggal 20 Mei 2021, JPU sudah membacakan tuntutannya terhadap Reza Artamevia.
"Kami sudah sampaikan ke hakim, karena sudah tiga kali, JPU harus membacakan tuntutan di sidang berikutnya," ujar Benny Hehanusa.
Diberitakan sebelumnya, Reza Artamevia ditangkap oleh petugas polisi Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya disebuah restauran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2020) pukul 16.00 WIB.
Ketika ditangkap, polisi mengamankan barang bukti sabu seberat 0,78 gram dari tangan Reza yang diduga baru saja mengambil barang haram tersebut dari seseorang berinisial F.
Atas kesalahannya, Reza Artamevia dijerat dengan pasal 112 ayat 1 jo pasal 127 ayat 1 UU No. 35 tahun 2009 tentang narkotika.