Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sang vokalis David Bayu mengumumkan jika NAIF resmi bubar pada 10 Mei 2021.
Meski bubar, David ingin kekeluargaan dan tali persaudaraan antar personelnya tetap berjalan baik.
“Kalau gue ya tadi, persaudaraan dan kekeluargaan yang enggak mau gue hilangkan. Enggak masalah gue NAIF-nya enggak ada, enggak apa-apa cukup kok. Kitanya aja yang penting,” ujar David dikutip dari kanal YouTube pribadinya, Selasa (11/5/2021).
Karena itu, ia membuka kemungkinan untuk berkumpul kembali dengan para personel lain suatu hari nanti, meski tanpa nama NAIF lagi.
“Kemungkinan lagi ngumpul bareng sangat harus. Di NAIF-nya possibility ada. Namanya possibility ada, tak terbatas cuma value yang lebih tinggi bukan NAIF-nya tapi gue, Emil, Pepeng, Jarwo itu yang lebih bernilai,” kata David.
Ia tak ingin karena NAIF telah bubar, para personelnya malah semakin jauh. David berharap mereka tetap menjalin komunikasi baik.
Baca juga: Cemburu Buta, Dede Suruh Anak Kecil Beli Pertalite dan Korek Api lalu Bakar Kekasihnya Sendiri
Apalagi David sudah menganggap NAIF seperti keluarga. Sebab, dia sudah bersama band itu sejak umur 19 tahun, jauh sebelum ia berkeluarga.
“Nilai tertingginya brotherhood love-nya. Enggak boleh cuma gara-gara yang kita agungkan enggak bisa kita jalani. Harusnya, ekornya yang kuat untuk tetap brotherhood kalau gue,” tuturnya.
Diketahui, grup band Naif terbentuk 25 tahun yang lalu, yaitu pada 22 Oktober 1995 di Jakarta.
Baca juga: Pengamat Musik Menduga Band Naif Bubar Karena Adanya Perbedaan Visi
Band ini terbentuk karena seringnya beberapa mahasiswa IKJ kumpul-kumpul untuk mengerjakan tugas kuliah. Bukannya mengerjakan tugas, mereka malah latihan band.
Nama NAIF sendiri didapat dari pendapat teman mereka, Dodot, yang menilai lagu-lagu mereka terdengar begitu sederhana, tetapi tetap berisi dan terdengar harmonis.
Debut album NAIF dengan singel utama berjudul "Mobil Balap" dirilis pada 1998.
Lagu NAIF yang paling terkenal adalah lagu “Benci Untuk Mencinta,” “Karena Kamu Cuma Satu,” dan “Buta Hati.”