Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM - Isabella Khair Hadid atau dikenal Bella Hadid tak henti-hentinya menyuarakan Palestina. Bahkan aksinya mendapat tanggapan dari Israel.
Seperti diketahui, Bella Hadid belum lama ini melakukan aksi turun ke jalan untuk membela Palestina di New York. Hal tersebut ditanggapi Israel dalam akun Twitter resminya.
Dalam cuitannya, Israel mengatakan "Ketika selebriti seperti @BellaHadid menganjurkan untuk membuang orang Yahudi ke laut, mereka menganjurkan penghapusan Negara Yahudi."
Hal tersebut direspon Bella Hadid melalui unggahan Instagram storiesnya. Bella membalas tulisan dari sang kaka Gigi Hadid yang ia tambahkan komentarnya.
Baca juga: Israel Kecam Bella Hadid karena Sang Model Turun Unjuk Rasa Bela Palestina
Baca juga: Pilih Tak Komentar Soal Israel-Palestina, Salmafina Sunan: Tuhan Lihat Hati Bukan Instagram
"Ada begitu banyak yang bisa dikatakan tentang ungkapan dari sungai ke laut dan bagaimana itu mendahului penciptaan Israel tetapi cukup untuk dikatakan ketika saya sendiri, keluarga, dan teman-teman mengatakan hal tersebut, itu artinya melekat pada kebebasan bukan pemusnahan," tulis Bella Hadid di Instagram storiesnya, Selasa (18/5/2021).
Meski tidak langsung ia memberi pesan tersebut untuk Israel, ia memberi tanggapan mengenai cuitan tentang ungkapan dari sungai ke laut atau yang diartikan penghapusan negara Yahudi menurut Israel di akun Twitternya.
Selain Bella Hadid, sang kakak juga terus mensuarakan Palestina di media sosial meski ia tidak turun ke jalan.
Baca juga: Israel Umumkan Hari Berkabung Nasional setelah Insiden yang Terjadi di Festival Keagamaan Yahudi
Baca juga: Tangis Oki Setiana Dewi Saat Pertama Kali Kunjungi Masjid Aqso Palestina
Seperti diketahui, Bella Hadid dan Gigi Hadid merupakan putri dari Mohamed Hadid yang tak lain adalah warga Palestina.
Sudah lebih dari sepekan, Bella Hadid terus mensuarakan Palestina di media sosial miliknya.
Dilansir sejumlah media sebelumnya, Israel melakukan serangan di kompleks Masjid Al Aqsa dan jalur Gaza. Akibatnya, ada korban meninggal dunia dari serangan tersebut.
Menurut informasi, ketegangan kembali muncul di Yerusalem dan wilayah pendudukan Tepi Barat selama bulan Ramadhan hingga saat ini.