Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ernest Prakasa mengomentari polemik statement Arie Kriting tentang penunjukan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad sebagai Ikon PON XX Papua.
Menurut Ernest, netizen salah persepsi dan menyerang Arie Kriting di sosial media yang bahkan tidak ada niat buruk sama sekali membahas personal pasangan Raffi dan Nagita.
Ernest menjelaskan dalam Instagram storiesnya, bahwa Arie Kriting hanya bermaksud menyampaikan aspirasinya mewakili para perempuan Papua.
Baca juga: Kritik Ikon PON XX Papua, Arie Kriting Tegaskan Tak Salahkan Nagita Slavina dan Raffi Ahmad
Baca juga: POPULER Seleb: Larissa Chou Akui Susah Maafkan Ibu Mertua | Arie Kriting Kritik Nagita Slavina
Suami dari Meira Anastasia itu menganggap wajar apabila Arie melakukan protes kepada pihak penyelenggara acara terkait pemilihan ikon PON XX Papua ini.
"@arie_kriting itu membahas soal keputusan pemerintah memilih orang non-Papua sebagai icon PON Papua, bukan menyerang Nagita Slavina secara personal," tulis Ernest Prakasa, Jumat (4/6/2021).
Ernest menegaskan konteks yang dibicarakan Arie Kriting soal permasalahan ini sudah sangat jelas.
Ia heran dengan pihak-pihak yang malah sengaja memperkeruh suasana.
"Udah cukup jelas konteksnya, kenapa jadi dikompor-komporin sih katro banget," jelasnya.
Komentar Ernest ini merupakan buntut dari Arie Kriting yang menuliskan tentang keresahannya di Instagram beberapa waktu lalu.
Dalam tulisannya, Arie merasa Nagita Slavina kurang sesuai merepresentasikan sosok asli Papua dalam ajang PON XX Papua.
"Penunjukan Nagita Slavina sebagai Duta PON XX Papua ini memang pada akhirnya dapat mendorong terjadinya Cultural Appropriation. Seharusnya sosok perempuan Papua, direpresentasikan langsung oleh perempuan Papua," kata Arie.
Baca juga: Ketimbang Nagita Slavina, Arie Kriting Sarankan Nowela Idol Jadi Duta PON XX Papua 2021
Baca juga: Indah Permatasari Dihujat karena Penampilan Berbeda setelah Menikah, Begini Respons Arie Kriting
Baca juga: Kritik Nagita Slavina yang Ditunjuk jadi Icon PON XX, Arie Kriting: Mendorong Cultural Appropriation
"Tapi kita juga menyadari bahwa kapabilitas Kak Nagita dalam membawa misi sosialisasi untuk PON XX Papua ini sangat dibutuhkan," tambahnya.
Maka itu, Arie menyarankan untuk mengganti Nagita Slavina dengan sosok perempuan asli Papua.
Tetapi Arie juga menuturkan bahwa peran Nagita sangat dibutuhkan akan hal ini, ia memberi solusi bahwa orangtua Rafathar itu bisa menjadi sahabat duta PON XX Papua.
"Solusi dari saya, Duta PON XX Papua harus tetap perempuan Papua. Angkat lagi salah satu sosok perempuan Papua, @mikhelia atau @nereputri atau siapa yang dirasa memadai," kata Arie.
"Tokoh Perempuan Papua ini bisa mendampingi kaka Boaz Solossa sebagai Duta PON XX Papua," jelasnya.