Dia menjelaskan bahwa dia rela antre di bawah terik matahari karena merupakan penggemar berat BTS. "Suka banget BTS," kata Angel.
Dia menjelaskan bahwa di dalam paket makanan BTS Meal tersebut terdapat beberapa makanan dengan harga Rp 50 ribu.
Baca juga: Cerita Jimin BTS Tentang Tekanan Menjadi Penyanyi Terkenal
Baca juga: Wanita Ini Tempuh Jarak 340 Km Demi Beli BTS Meal di McDonalds, Rela Antre Berjam-jam
Namun yang paling spesial menurut Angel bukanlah isi dari paket makanan tersebut.
"Yang bikin spesial bungkusnya," kata Angel sambil tertawa.
Terpisah, di McDonald's Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan kerumunan pembeli terjadi, terutama para ojek online yang kebanjiran pesanan. Protokol kesehatan pun banyak yang dilanggar.
Kerumunan Antrean Dibubarkan Polisi
Polisi kemudian ikut turun tangan ke lokasi. Kapolsek Kebayoran Lama Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Donni Bagus Wibisono mengatakan pihaknya mengambil langkah untuk membubarkan kerumunan tersebut.
Tujuannya agar kerumunan tidak menjadi klaster baru penyebaran virus corona. "Kita ambil langkah untuk membubarkan mereka," kata Donni.
Baca juga: Antrean BTS Meal Timbulkan Kerumunan, Dua Gerai McDonalds di Kota Bandung Disegel
Baca juga: Polisi Akan Panggil Pengelola McDonalds Terkait Kerumunan Promo BTS Meal
Setelah itu kata dia, pihaknya melakukan pembatasan bagi yang mengantre dengan benar-benar menerapkan protokol kesehatan, terutama menjaga jarak dan mengenakan masker.
Foto antrean di McDonalds ini sempat diupload pula di akun Twitter @TMCPoldaMetro.
"Imbas adanya antrean promo di McDonald's Pondok Indah, Jaksel. Satlantas Jaksel melaksanakan imbauan protokol kesehatan, menjaga jarak dan menggunakan masker kepada para pengunjung," tulis akun Twitter @TMCPoldaMetro.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria juga mengingatkan restoran McDonalds untuk tidak membuat kerumunan para pembeli dengan kehadiran promo BTS Meal.
"Kami minta semua restoran atau badan usaha lain yang launching apa pun dan kegiatannya berpotensi menimbulkan keramaian, apalagi kerumunan mohon menjadi perhatian. Tetap dilaksanakan protkol kesehatan," kata Ariza.
Politisi Partai Gerindra ini menyebut, kegiatan promosi yang berpotensi menghadirkan kerumunan pembeli harus diantisipasi. Jangan sampai, kerumunan dibiarkan karena bisa menyebarkan Covid-19 di kalangan pembeli.
"Harus diantisipasi dan harus memiliki perkiraan dan program. Nanti dilaksanakan berapa, dan yang mungkin hadir bagaimana antisipasinya agar tidak terjadi kerumunan interaksi yang dapat menimbulkan penularan Covid-19," jelas Ariza.