Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Artis Eva Celia Latjuba sukses menjadi pengisi suara untuk karakter Namaari dalam film animasi Raya and The Last Dragon.
Film tersebut sudah tayang di bioskop Indonesia dan kembali tayang di Disney+ Hostar sejak 4 Juni 2021.
Eva mengungkapkan, untuk menjadi pengisi suara karakter Namaari, dia harus melakukan berbagai adaptasi.
Baca juga: Ketakutan Sebelumnya, Eva Celia Rasakan Ini Usai Rekaman Suara untuk Film Raya And The Last Dragon
Baca juga: Eva Celia Tak Berpikir Dua Kali Saat Ditawari Jadi Pengisi Suara Raya and The Last Dragon
Ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi seorang dubber.
"Untuk melakukan ini ternyata bahwa you cannot be static, you have to be dynamic," tutur Eva saat berbincang dengan Tribunnews.com, Rabu (9/6/2021).
Hal pertama yang dilakukan Eva untuk memerankan karakter Namaari adalah mengenal lebih baik karakter tersebut.
Eva lantas menonton film Raya and The Last Dragon berulang kali dan berfokus pada adegan-adegan milik Namaari.
"Aku sangat memperhatikan, nonton filmnya berkali-kali especially adegan-adegan si Namaari," tutur Eva.
"Aku berusaha untuk memahami motivasi dia dan her up bringing, why she says the things that she said. Why she does the things that she did. And kenapa dia harus melakukan sesuatu, itu benar-benar aku dalami banget," sambung Eva.
Selain itu, kiat sukses Eva memerankan Namaari yakni latar belakangnya yang juga seorang penyanyi.
Baca juga: Cerita Eva Celia Gugup Jelang Rekaman Untuk Film Raya and The Last Dragon
Baca juga: Ayu Dewi, Mikha Tambayong, dan Eva Celia Isi Suara di Film Disney Raya and The Last Dragon
Sebagai penyanyi, Eva telah cukup dekat dan mengetahui begitu banyak teknik-teknik vokal.
Ilmu-ilmu yang diperoleh selama berlatih vokal, tutur Eva, ternyata sangat aplikatif dalam proses mengisi suara untuk karakter Namaari yang ia perankan.
"Aku belajar teknik vokal, sangat aplikatif dalam dubbing. Misal bernafas dari diafragma, support dari perut. Itu lumayan membantu ketika adegan-adegan yang lebih high intensity, atau you have to sound a little bit angry, or deeper, surprisingly itu sangat berguna.
Menurut Eva dubbing mempunyai tantangan tersendiri.
Berbeda dari akting, tantangan yang paling besar dalam dubbing adalah membuat audiens percaya pada kalimat-kalimat yang dibacakan oleh sang dubber.
"Karena mimik kita tidak terlihat," ujar dia.
Setelah menjadi pengisi suara karakter Namaari dalam film Raya and The Last Dragon, Eva mengaku ketagihan.
Dia bahkan mengaku ingin lagi melakukan dubbing atau mengisi suara untuk film-film animasi Walt Disney lainnya.
"Ternyata dubbing sangat menyenangkan. Dan jujur aku mau lagi sih kalau ada kesempatan untuk mengisi suara di film animasi Disney. aku sih let's go," kata Eva.
"Jadi menurut aku prosesnya sangat menyenangkan, melihat dari awal proses pembuatannya. Aku ketagihan. Prosesnya juga seru, lihat screen yang ada karakternya, dan you have to act it out. Itu menyenangkan banget buat aku, jadi pengin lagi," sambung dia.
--