Namun pada tahun 2013, pertemuan Eki dengan seorang perempuan asli Italia mengubah hidupnya.
"Aku ketemu dengan istri aku ketika nyanyi di salah satu mal di Serpong. Dia lagi liburan di Indonesia, dia dari Italia. Waktu itu tahun 2013," kenang Eki.
Setelah pertemuan itu, Eki menjalin hubungan erat dengan perempuan asal Italia yang kelak menjadi istrinya.
"Bolak-balik seperti itu terus, akhirnya aku putuskan pindah ke Italia. Istri aku pun bilang kemari saja, kita nikah. Kita nikah di sini. Saya sampai di sini bulan Juli, menikahnya bulan Oktober tahun 2019," kata Eki.
"Saya kebetulan menikahnya di Milan. Saya sampai di Milan, setelah tiga bulan memutuskan untuk menikah. Setelah menikah tidak balik lagi ke Indonesia, saya stay di sini," sambung dia.
Dilema Saat Hijrah ke Milan
Eki kini telah hidup di Kota Milan selama kurang lebih dua tahun. Awal memutuskan hijrah ke Italia, Eki sempat dilanda perasaan dilematis yang mendalam. Itu dikarenakan dia harus meninggalkan berbagai kehidupannya di Indonesia.
"It is a tough life. Sebenarnya saya dilema. Saya mau berangkat apa engga sebelumnya. Di Jakarta kan saya sudah menyanyi, punya grup band, jadwal tetap. Saya berangkat ke Italia mau kerja apa. Saya lepas kehidupan saya sebagai penyanyi di Indonesia, saya tinggalkan," tutur Eki.
Saat awal hijrah ke Kota Milan, Eki mengaku sangat kesulitan mencari pekerjaan dikarenakan kemampuannya berbahasa Italia belum terlalu baik.
"Saya ikut istri, saya cari kerjaan di sini mungkin jadi pekerja restoran atau apa segala macam. Nyari pekerjaan di sini sulit sekali, karena kendala bahasa Italia saya," tutur Eki.
Namun suatu hari Eki berjalan di alun-alun Kota Milan. Saat itu melihat ada begitu banyak pengamen.
Dari pengamatan Eki, penghasilan para pengamen di Kota Milan tersebut cukup banyak. Hal tersebut lantas membuat Eki, yang memang seorang musisi, juga ingin mengamen di kota Milan.
"Akhirnya saya cari tahu, saya Googling, nonton mereka ngamen, saya tanya-tanya penghasilan mengamen mereka itu berapa," kenang Eki.
Mengamen di Kota Milan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Eki mengungkapkan, untuk mengamen di kota Milan, seorang musisi wajib memiliki lisensi resmi dari pemerintah daerah setempat.