TRIBUNNEWS.COM,- Dunia musik Indonesia kembali berduka. Musisi Aria Baron dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (29/6/2021).
Kabar beredar Selasa siang disampaikan oleh Mawarsari Ariono yang merupakan kakak Baron lewat unggahan di akun Instagramnya.
"Innalillahi wa innaillahi rojiun, Baron adikku telah pergi," tulis Mawarsari dalam akun Instagramnya, dikutip Tribunnews.com, Selasa (29/6/2021).
Baca juga: Asia 87 Band Rilis Single Izinkanlah Kuucapkan Selamat Pagi
Baca juga: Armand Maulana Curhat ke Gus Miftah, Mulai dari Perjalanan Cinta hingga Sempat Dikira Meninggal
Artis sekaligus Miss Universe Indonesia 2015, Artika Sari Devi turut mengunggah Instagram Story dan turut mengucapkan rasa duka citanya.
"Innalillahi wa innaillahi rojiun abah Baron @ariabaron Al Fatihah," tulisnya.
Akun Denny MR @dennydmr. Akun yang berteman dengan akun instagram official Aria Baron, sudah menyampaikan kabar duka itu.
"Innalillahi waina ilaihi rojiun. Selamat jalan @ariabaron. Turut berduka cita keluarga besar @gigibandofficial," tulis Denny MR.
Sebelumnya, Aria Baron sempat dinyatakan terpapar covid-19. Bahkan, Baron pun dikabarkan membutuhkan darah untuk mengembalikan lagi kondisi tubuhnya.
Jejak Karier
Siapa Aria Baron? Ini jejak kariernya di dunia musik Indonesia.
Pria bernama asli Aria Baron Suprayogi ii lahir di Bandung, 16 Januari 1970.
Namanya tercatat sebagai gitaris Indonesia.
Dikutip wikipedia, nama Baron terkenal sebagai salah satu pendiri dua grup musik asal Bandung yaitu Gigi dan /rif. Kini, Baron mendirikan grup band baru Baron Soulmates.
Baron belajar alat musik dimulai dengan piano klasik kemudian saat usia 12 tahun pindah ke gitar akustik di YMI.
Baron keluar dari sekolah musik karena tak nyaman dengan kedisiplinan di sana.
Baron pun sempat belajar drum, tetapi akhirnya kembali ke gitar dan mengikuti kursus gitar jazz. Saat duduk di bangku kelas 1 SMA, Baron belajar pada Donny Suhendra, Harry Roesli, dan Pra Budi Dharma. Hasilnya tak sia-sia, dia meraih gelar gitaris terbaik selama tiga tahun berturut-turut (1986-1988) dari ajang LMC (Light Music Contest) Yamaha.
Saat kuliah di perguruan tinggi di Bandung, Baron sempat ke Australia dengan niat untuk sekolah musik di Australian Guitar of Institute atas saran Joe Satriani. Namun ia diusir karena membawa gitar elektrik.
Sekembalinya ke Indonesia, Baron kemudian membentuk grup band di Bandung bernama Badai Band bersama Andi (vokal), Iwan (bass), Abi (gitar), Ade (drum) dan Dwi (keyboard).
Badai Band kemudian sering nongkrong di pub O'Hara. Sudah cukup lama grup musik beraliran alternatif - rock ini malang melintang diberbagai acara seputar kampus di kota Kembang, Bandung.
Badai Band sudah beberapa kali mengalami pergantian personel hingga personel terakhirnya adalah Andi (vokal), Baron (gitar), Iwan (bass), Denny (gitar - menggantikan posisi Abi), Ade (drum) dan Dwi (keyboard).
Sampai akhirnya, Baron terpaksa mundur karena ia telah menyelesaikan kuliahnya dan memutuskan hijrah ke Jakarta.
Badai Band kemudian menjelma menjadi grup band rock yang sekarang lebih dikenal dengan nama /rif (R.I.F - Rythm In Freedom).
Di Jakarta, Baron membentuk grup band bernama Gigi bersama Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Ronald Fristianto (drum), dan Thomas Ramdhan (bass).
Namun kebersamaan Baron bersama Gigi hanya berjalan singkat lewat 2 album perdana Gigi yaitu album pertama Angan (1994) yang terjual 100.000 kopi, serta album kedua Dunia (1995) yang sukses terjual 400.000 kopi.
Bulan September 1995, Baron memutuskan keluar dari Gigi karena ingin melanjutkan sekolah di Communication Arts, di New York Institute of Technology, Amerika.
Tak lama setelah kembali lagi ke Indonesia usai menyelesaikan pendidikan pasca sarjanannya, Baron kembali nge-band. Bersama E'el (mantan drummer ADA Band) dan Adi Dharmawan, basis Donny Suhendra, Baron membentuk NO! Band.
NO! Band kemudian berubah menjadi Baron Band, tentu saja dengan perubahan formasi. Baron Band digawangi oleh Baron (gitar), Arry Safriadi (vokal), Adi Dharmawan (bass), Aksan Sjuman (additional drum untuk album). Mereka pun merilis Baron Volume 01 pada tahun 2002 di bawah label BMG Music Indonesia. Untuk penampilan live, Baron merekrut Krisna (kibor) dan Iyun (drum) - keduanya personel Discus - untuk memperkuat performa Baron Band.
Tahun 2008, Baron kembali meramaikan musik tanah air dengan merilis album Flying High pada Agustus 2008. Album ini dirilis oleh Baron Soulmate yang dibentuk Baron bersama vokalis Ary dan drummer Jimmy.
Terpapar Covid dan Butuh Plasma Konvalesen
Sebelumnya, Aria Baron sempat dinyatakan terpapar covid-19. Bahkan, Baron pun dikabarkan membutuhkan darah untuk mengembalikan lagi kondisi tubuhnya.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Armand Maulana, vokalis grul band Gigi dan juga Sahabat Aria Baron belum lama ini.
Sebelumnya dilansir Kompas.com, etelah dinyatakan positif covid-19, kondisi gitaris Aria Baron membaik.
Namun, saat ini ia masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Demikian dikatakan vokalis band GIGI, Armand Maulana kepada Kompas.com.
"Alhamdulillah sudah agak stabil (kondisinya)," tutur Armand Maulana melalui pesan singkat, Rabu (16/6/2021).
Armand Maulana menuturkan sahabatnya membutuhkan donor plasma darah konvalesen dari penyintas dengan golongan darah B rhesus positif.
Informasi itu Armand peroleh dari keluarga Aria Baron.
Kini menurut Armand donor plasma darah tersebut sudah diterima Baron.
"Alhamdulillah udah berdatangan," ujar Armand.
Baron sudah dirawat di rumah sakit sejak beberapa hari lalu.
Mulanya, melalui Instagram, Sandy Pas Band sempat mengunggah foto Baron yang tengah dirawat dan meminta doa.
Saat itu Baron mengenakan alat bantu pernapasan.
Armand Maulana juga sempat meminta doa dengan mengunggah ulang tulisan dari manajemen GIGI.
Aria Baron merupakan salah satu personel yang mempelopori terbentuknya GIGI.
Ia sempat berkarya bersama band yang sudah terbentuk sejak 1994 itu selama dua album.