Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alivio
TRIBUNNEWS.COM - Jennie BLACKPINK mengungkapkan alasan dirinya membuat kanal YouTube pribadinya.
Sebagai seorang selebriti masa kini, kanal YouTube pribadi memang hal yang lumrah, bahkan oleh seorang idol K-Pop sekalipun.
Hal ini bertujuan untuk memberikan konten-konten menarik kepada penggemar di luar pekerjaan mereka.
Setelah Lisa, Januari lalu Jennie memutuskan untuk membuka kanal YouTube pribadinya.
Ia menjadi anggota BLACKPINK ketiga yang mempunyai kanal YouTube pribadi setelah Lisa dan disusul Rose.
Beberapa waktu lalu, Jennie melakukan wawancara bersama Elle Korea.
Baca juga: Selalu Tampil Totalitas, Jennie BLACKPINK Merasa Aneh Melihat Penampilannya Saat Perform
Di sinilah, Jennie akhirnya mengungkapkan alasan dirinya memutuskan untuk membuka kanal YouTube pribadi.
Idol kelahiran 16 Januari 1996 ini ternyata tidak sekadar ingin menyapa para penggemar saja.
"Saya pikir itu adalah cara terbaik untuk menunjukkan kehidupan sehari-hari saya yang sedikit lebih nyaman dan jujur di luar panggung," kaya Jennie, dikutip Tribunnews, Minggu (18/7/2021).
"Syuting untuk YouTube juga lebih menyenangkan dari yang saya harapkan," imbuhnya.
Idol di bawah naungan YG Entertainment tersebut hingga saat ini telah memiliki total 4 video di kanal YouTube yang diberi nama Jennierubyjane Official tersebut.
Pelantun Solo itu telah berhasil mendapatkan lebih dari 6,61 juta subscriber dalam waktu 5 bulan, tidak mengherankan mengingat kepopulerannya saat ini.
Jennie terakhir membagikan video di kanal YouTube miliknya pada Mei lalu.
Idol cantik itu menunjukkan barang-barang paling wajib ia miliki. Jennie menunjukkan kuncir rambut hingga stiker lucu sebagai benda wajib dimiliki versinya.
Sebagai tambahan, ia bersama rekan segrupnya, Jisoo, Rose, dan Lisa akan segera merilis project terbaru untuk merayakan anniversary BLACKPINK yang ke-5.
Selain itu, sebelumnya YG Entertainment selaku agensi telah mengonfirmasi bahwa film BLACKPINK: The Movie akan tayang pada 4 Agustus 2021 di CGV 100 negara.