Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Pemerintah kini tengah menjalankan vaksinasi booster Covid-19 pada 1,4 juta tenaga kesehatan.
Namun, ada saja masyarakat yang meminta suntikan tambahan meski telah menerima dua dosis lengkap vaksin Covid-19.
Vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalan dr.Dirga Sakti Rambe menyatakan, masyarakat umum belum memerlukan vaksinasi tambahan atau booster Covid-19.
Baca juga: Tak Peduli Seruan WHO, Negara-negara Besar Lanjutkan Booster Vaksin Covid-19
Baca juga: WHO Instruksikan Tunda Vaksin Booster, Jubir Kemenkes : Untuk Nakes Ini Kondisi Darurat
Ia mengatakan, pemberian dosis tambahan pada masyarakat secara berulang tidak akan mempercepat terbentuknya herd imunity atau kekebalan kelompok.
Berbeda halnya dengan tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksinasi booster, ia menilai sebagai langkah yang tepat karena dalam bertugas berisiko tinggi terpapar virus corona.
"Tidak bermanfaat kalau ada orang 3 kali, 4 kali, atau 5 kali disuntik tapi disekeliling kita belum vaksinasi. Kenapa? karena kita fokus memperluas cakupan vaksinasi,"ujarnya dalam dialog virtual, Kamis (5/8/2021).
Ia melanjutkan, vaksin Covid-19 bekerja efektif mengendalikan pandemi apabila semakin banyak atau semakin luas masyarakat yang menerima.
"Karena yang akan mengendalikan pandemi ini bukanlah kekebalan tubuh pribadi, bukan individu tapi ketebalan komunitas itu yang kita capai," ujarnya.
Sehingga, hal yang harus dilakukan kini adalah memperluas dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi.
"Makanya pemerintah, presiden meminta setiap hari vaksinasi harus sekian sejuta dua juta ini. Ketimbang kita vaksinasi orang berulang-ulang yang sama lebih baik kita fokus memperluas cakupan vaksinasi," kata dia.