Pria 30 tahun ini membantah melakukan Ikoy-ikoyan untuk membantu masyarakat miskin.
"Ada kemarin yang gue baca tuh kontra bilang 'ini tuh salah sasaran, harusnya kalau fakir miskin yang beneran itu justru yang nggak punya handphone'," ucap Arief.
"Kalau masih punya handphone, masih bisa main sosial media, ya berarti lu nggak miskin-miskin amat, jadi salah sasaran kalau dibantu', gitu," sambungnya.
Menurut Arief Muhammad, tren Ikoy-ikoyan ialah untuk berbagi kebahagiaan, bukan memberantas kemiskinan.
"Itu menurut gue totally wrong, karena dari awal Ikoy-ikoyan itu berbagi kebahagiaan, bukan memberantas kemiskinan," terangnya.
Ia lantas menduga bahwa banyak orang yang kontra terhadap Ikoy-ikoyan lantaran mereka salah paham tentang makna dan tujuan asli dari aksi tersebut.
"Yang kontra ini nggak tahu Ikoy-ikoyan yang sebenarnya itu gimana, mereka salah paham," ujar Arief Muhammad.
Arief kembali menekankan jika dirinya tidak sedang memberantas kemiskinan dengan melakukan Ikoy-ikoyan.
"Gue tidak sedang memberantas kemiskinan di Ikoy-ikoyan itu," jelas Arief.
"Konsepnya itu bukan menolong fakir miskin, jadi konsepnya itu adalah berbagi kebahagiaan," tambahnya.
Berita lain terkait Arief Muhammad
(Tribunnews.com/ Dipta/ Indah Aprilin)