Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktor Lukman Sardi beranggapan industri perfilman Indonesia sudah mulai beradaptasi di tengah pandemi Covid-19.
Menurutnya, para sineas dituntut lebih kreatif sehingga mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19, meskipun sempat stop produksi di awal-awal pandemi melanda.
"Awal-awal pandemi cukup telak pukulannya ya, efeknya cukup luar biasa tidak ada produksi berarti tidak ada pemasukan sama sekali," kata Lukman Sardi saat diskusi virtual yang diselenggarakan Kemenparekraf, Kamis (26/8/2021).
Baca juga: Sinopsis Film Insidious Chapter 3, Kisah Remaja yang Diganggu Roh Jahat, Tayang Malam Ini
Baca juga: PPKM Jadi Momentum Platform Streaming Film Eksplorasi Konten Anyar
"Karena orang-orang film rata-rata kan freelance ya, begitu ada project mereka ada kerjaan, begitu nggak ada project mereka ga ada kerjaan" timpalnya lagi.
Kini, bagi pria kelahiran 1971, industri film Indonesia sudah menunjukkan tajinya kembali, terlebih dengan munculnya berbagai banyak platform streaming.
"(Kini film Indonesia) baik-baik, maksudnya kita menyikapi pandemi ini kan kita di film itu harus udah kreatif jadi kita berupaya untuk selalu kreatif gimana caranya," ujar Lukman.
Baca juga: Lewat AKI 2021, Sandiaga Uno Harap Peserta Dapat Mendorong Ekonomi Kreatif di Berbagai Sektor
Selain itu, pandemi Covid-19 bukanlah hambatan untuk tidak berkarya dan berkembang ke arah yang lebih baik.
Sehingga, ia menilai para pekerja di industri film sudah mulai beradaptasi dan banyak melakukan inovasi-inovasi di era digitalisasi ini.
Seperti diketahui, sosok Lukman Sardi sudah melanglang buana di industri perfilman Indonesia sejak 1970'an sebagai aktor.
Sejak belia, Lukman sudah mengasah kemampuan akting diberbagai film seperti Kembang-Kembang Plastik (1978), Dinginnya Hati Seorang Gadis (1979), dan Anak-Anak Tak Beribu (1980).
Lukman Sardi juga telah meraih banyak penghargaan sebagai aktor, yaitu aktor terbaik di ajang bergengsi Bali International Film Festival (2006) dan pemeran utama terbaik di ajang Festival Film Indonesia (2019).