News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembelajaran Tatap Muka

Peran Penting Orangtua Selama Pembelajaran Tatap Muka, Jangan Paksa Anak, Terus Pantau Kesehatannya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 224, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pembelajaran tatap Muka telah dilaksanakan sejumlah daerah sejak satu pekan terakhir.

Kebijakan ini dikeluarkan dengan menyesuaikan status level Covid-19 pada tiap daerah.

Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro dalam pembelajaran tatap muka ini, ada poin yang paling penting.

Baca juga: Agar PTM Lancar, Orang Tua Diminta Dorong Anaknya Ikut Vaksinasi Covid-19

Baca juga: 3 Kondisi Ini Bisa Membuat Sekolah Tatap Muka Dihentikan, Apa Saja?

Yaitu tidak ada unsur paksaan. Orangtua bisa memilih anak melakukan pembelajaran tatap muka atau jarak jauh.

Semua keputusan ada di tangan orangtua dan sebelumnya harus berdialog dengan anak.

Menurut dr Reisa, orangtua sebisa mungkin menginformasikan sekaligus menjadi teladan untuk anak dalam menerapkan protokol kesehatan.

Siswa mencuci tangan sebelum mengikuti Pengajaran Tatap Muka (PTM) hari pertama di SDN 224, Palembang, Senin (6/9/2021). Siswa dan guru menerapkan protokol yang ketat seperti selalu memakai masker, melakukan pengecekan suhu tubuh dan mencuci tangan sebelum masuk ke dalam kelas. Siswa pun diatur untuk mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak seminggu dua kali pertemuan dengan durasi dua jam pelajaran.TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO (TRIBUN SUMSEL/TRIBUN SUMSEL/ABRIANSYAH LIBERTO)

"Dan orangtua harus aktif melibatkan anak berdiskusi. Tentunya dengan bahasa dipahami sesuai usia anak. Sehingga mengerti apa yang diinginkan si anak," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan, Selasa (7/9/2021).

Sehingga, kata dr Reisa, anak dapat memahami betul kondisi ketika masuk sekolah selama pandemi Covid-19. Tentunya ada perbedaan pada pembelajaran sebelum Covid-19.

Di sisi lain, orangtua harus memastikan anak-anak dalam keadaan sehat.

Mengonsumsi Makanan bergizi dan menjaga terus kesehatan fisik.

"Kalau ada kondisi gak sehat, demam, batuk flu tidak diizinkan dulu melakukan pembelajaran tatap muka. Kalau ragu, orangtua bisa menanyakan ke pihak sekolah. Mengenai mekanisme detail saat sekolah tatap muka," kata Reisa lagi.

Selain itu jika anak sudah berusia 12 tahun segera daftarkan untuk vaksin Covid-19 agar terlindungi dari virus SARS-CoV-2. Begitu juga dengan keluarga yang berada di sekitar anak.
--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini