Sehingga, sebenarnya ia tidak pernah berada dalam lingkungan pecandu narkoba.
"Karena ada yang ngasih, aku nyoba, itu karena kebodohan gue sendiri kan, tapi aku nggak pernah ada di lingkungan pecandu," terang Reza.
Selama ini, ia selalu memandang segala sesuatu dengan hal positif.
Ia mengaku bahwa dirinya merupakan orang yang naif.
"Memang pergaulan harus hati-hati, kalau dalam kasusnya aku kebodohan aku, jadi kita jangan memandang segala sesuatu tuh baik, aku itu terlalu naif gitu," terang Reza.
Ia mengatakan saat berada di dalam panti rehabilitasi, ia banyak menyaksikan orang-orang yang ketergantungan terhadap narkoba ini.
Tingkatan orang-orang yang tergantung pada barang haram ini sangat bermacam-macam.
Dari mulai yang rendah hingga ada yang level tertinggi.
Di situlah Reza Artamevia menyaksikan semuanya dan tampak kagum melihat kejadian orang kecanduan obat-obatan terlarang.
"Macem-macem orang yang mengalami adiksi mereka tuh sampai yang tingkatannya macem-macem Maia, dan aku sampai amazed," terang Reza Artamevia.
Walaupun menggunakan obat-obatan terlarang, Reza mengaku bukanlah pecandu narkoba.
Bahkan, ia tak pernah mengalami kejadian sakau atau gejala saat terlepas dari obat.
"Karena ada yang nanya 'apa kamu ngerasain malem-malem kayak' mungkin disangka sakau gitu, aku itu nggak ngalamin hal itu semua karena memang aku bukan pecandu seperti itu," terang Reza.
Dengan adanya kejadian ini, Reza Artamevia memberikan sebuah pesan kepada semua orang.