TRIBUNNEWS.COM - Komika sekaligus sutradara Ernest Prakasa menyoroti soal adanya kasus dugaan pelecehan seksual di lingkungan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).
Terkait informasi terbaru dari kasus tersebut, korban berinisial MS diminta untuk menandatangani surat pernyataan damai dan tidak melanjutkan kasus yang dilaporkannya.
Baca juga: Sepakat Berdamai dengan David NOAH, Lina Yunita Kini Terbaring Koma di Rumah Sakit
Baca juga: Lunasi Utang Perusahaan Pakai Uang Pribadi, David NOAH Akhirnya Damai dengan Lina Yunita
Sontak hal ini membuat Ernest Prakasa merasa geram.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya @ernestprakasa, Jumat (10/9/2021), Ernest tanpa ragu mengatakan bahwa ia tak menaruh kepercayaan kepada Ketua KPI, Agung Suprio.
Awal mula, Ernest Prakasa mengaku sempat empati terhadap KPI yang menjadi bulan-bulanan masyarakat terkait hal ini.
"Sejujurnya ya teman-teman sejak pertama kali kasus pelecehan pegawai KPI ini, gua tuh kayak masih menyimpan sedikit," terang Ernest.
"Bukan membela KPI tapi gua mikir gini, apakah adil kasus pelecehan yang dilakukan oleh beberapa karyawan."
"Lantas membuat sebuah lembaga dengan begitu banyak karyawan divonis menanggung salah atas kelakuan beberapa orang," bebernya.
Menurut Ernest Prakasa, perkembangan kasus pelecehan yang menimpa MS ini pada awalnya berjalan cukup baik, di mana KPI berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Hingga pada saat ia mengetahui pemberitaan yang menyebut MS diminta untuk berdamai, Ernest tak tinggal diam.
Baca juga: Dikabarkan Segera Menikah dengan Teuku Ryan, Ria Ricis Mohon Doa: Nanti Diundang Insya Allah
Baca juga: Bocoran Baju Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan, Usung Konsep Tradisional Modern
"Di awal gua mikir kayaknya nggak terlalu adil juga kayak gitu, maka gua pengin lihat KPI sebagai lembaga itu bersikap bagaimana," kata Ernest Prakasa.
"Di awal-awal kita sempat mendapatkan berita bagus. Bekerja sama dengan pihak kepolisian, terus dinonaktifkan sementara."
"Tapi berita hari ini ya, menurut gua sangat-sangat membuat ragu KPI punya niatan baik untuk menyelesaikan kasus ini," sambungnya.
Alhasil, pria 39 tahun ini sampai tak mau lagi berkomunikasi dengan Agung Suprio dan langsung memblokir nomor kontaknya.