Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Siapa yang tidak mengenal Andmesh Kamaleng? Penyanyi ini muncul dengan lagu-lagu yang dianggap kerap membawa ketenangan dan inspirasi.
Di balik kesuksesannya pelantun lagu 'Hanya Rindu' ini punya kisah yang cukup inspiratif sebelum kesuksesan yang ia gapai.
Baca juga: Lirik dan Chord Gitar Jangan Rubah Takdirku - Andmesh Kamaleng: Tuhan Ku Cinta Dia
Baca juga: Andmesh Kamaleng Borong 3 Piala, Berikut Daftar Pemenang Billboard Indonesia Music Awards 2020
Andmesh lahir dan berasal dari Alor, desa kecil yang cukup jauh dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Setidaknya membutuhkan waktu 16 jam menggunakan kapal dari Alor ke Kupang. Masa kecil Andmesh diisi dengan menemani sang ayah yang merupakan seorang musisi di Kupang.
"Selalu tuh, papa main musik dimana, megang keyboard di belakang motor terus dia bawa motor. Jadi harus temenin dia, kadang pulang jam 2 malam. Musisi di sana dengan di Jakarta itu beda," paparnya pada kanal YouTube NGOBROL ASIX, dikutip Rabu (15/9/2021).
Untuk musisi di sana, kata Andmesh bisa bermain musik dari 7 malam hingga tiga subuh. Dan itu, hanya mendapatkan Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu saja.
"Walaupun sedikit, selalu kita syukuri. Dan selalu asyik gitu mas. Seiring berjalannya waktu, papa meninggal 2014.
Kebetulan Andmesh satu-satunya anak cowok di keluarga. Dan itu jadi beban tersendiri buat Andmesh," katanya lagi.
Kala itu ia masih duduk di bangku sekolah SMA kelas tiga. Ia awalnya bingung harus bagaimana. Namun akhirnya Andmesh memutuskan jika inilah saatnya jadi tulang punggung keluarga.
"Fokus bagaimana kita bisa makan jadi 2014, sampai 2015 masih jadi musisi keliling," ungkap Andmesh.
Lalu ada ajang pencarian bakat Rising Star dan Andmesh ditawari untuk mengikuti.
Sudah lama menantikan momen ini, Andmesh pun iseng-iseng mengikuti ajang pencarian bakat tersebut. Dan dari situlah karir dirinya sebagai bintang dimulai.