Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Perbaikan pengendalian Covid-19 semakin meningkat di berbagai daerah Indonesia.
Salah satunya menggencarkan program percepatan vaksinasi dan konsisten melaksanakan protokol kesehatan.
Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro, dunia telah memberikan apresiasi karena turunnya kasus aktif hingga 15 ribuan orang.
Baca juga: Dokter Reisa: Kunci Keberhasilan PTM Berada di Tangan Guru, Orang Tua, dan Peserta Didik
Baca juga: Kemenkes Sebut 34 Provinsi di Indonesia Telah Capai Target Positivity Rate Kurang dari 5 Persen
Di sisi lain, apresiasi berlanjut pada capaian vaksinasi yang telah diberikan pada masyarakat hingga 80 juta untuk dosis pertama. Serta 45 juta dosis kedua atau lengkap.
Ia pun menyampaikan jika percepatan program vaksinasi Covid-19 menjadi syarat penting dalam menjalani proses transisi pandemi menjadi endemi.
Reisa menyebut pencapaian target vaksinasi harus tercapai.
Karena vaksinasi terbukti melindungi dari sakit parah yang membutuhkan perawatan di rumah sakit. Hingga menurunkan angka kematian.
Namun, percepatan program vaksinasi Covid-19 nampaknya belum merata.
Pemerataan vaksinasi Covid-19 belum maksimal pada orang lanjut usia.
"Meski kategori sumber daya manusia dan tenaga kesehatan sangat tinggi, namun kategori lansia belum mencapai 30 persen dosis pertama," ungkapnya pada konferensi secara virtual, Rabu (22/9/2021).
Artinya, kurang 6 juta lansia menerima dosis pertama.
Reisa pun menambahkan jika baru sekitar 4 juta lebih lansia yang mendapatkan dosis lengkap. Atau masih kurang hingga 20 persen dari sasaran yang ditetapkan yaitu 21,5 juta jiwa.
"Jadi mari fokus membantu vaksinasi Covid-19 merata di semua kelompok masyarakat. Agar semakin banyak berita gembira yang kita dapatkan sebagai buah kerja keras bersama," pungkasnya.