TRIBUNNEWS.COM - Farhat Abbas minta putri Nia Daniaty beri penjelasan apabila ingin dibantu.
Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania dilaporkan atas dugaan penipuan berkedok penerimaan CPNS.
Lantas mantan suami Nia Daniaty, Farhat Abbas mengaku telah didatangi penyanyi senior itu.
Hal ini disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube Cumicumi, Senin (4/10/2021).
Farhat Abbas mengungkapkan, Nia Daniaty meminta bantuannya untuk kasus Olivia.
Meski begitu, ia belum tahu maksud bantuan yang diminta apakah berupa hukum atau dana.
Baca juga: Polisi Periksa Gedung Bidakara, Lokasi Seleksi CPNS Fiktif yang Diduga Libatkan Anak Nia Daniaty
Lantaran Olivia didesak untuk mengembalikan uang orang-orang yang mengaku sebagai korban penipuan.
"Pokoknya Nia sudah datang ke sini, bilang tolong dibantu biarpun Oli ini anak tiri aku," kata Farhat Abbas.
Kendati demikian, Farhat Abbas meminta Olivia memberikan penjelasan secara detail terkait masalah ini.
Dikarenakan beberapa waktu lalu, ia mengatakan hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk CPNS.
"Cuma saya bilang ya harus tuntas dong, yang jelas apa motif Oli mengatakan itu untuk bimbel."
"Apa yang membedakan antara abu-abu bimbel atau calo atau jual beli atau memberikan janji," tuturnya.
Baca juga: Diduga Lakukan Penipuan Berkedok CPNS, Putri Nia Daniaty Ingin Selesaikan Secara Kekeluargaan
Baca juga: Tak Menyangka Ditipu Putri Nia Daniaty, Agustine: Saya Malu dengan Keluarga
Lanjut, Farhat Abbas menerangkan saat ini Nia Daniaty tengah berada di sebuah apartemen.
Namun ia juga tak jarang bertemu Olivia serta sang kuasa hukum untuk membicarakan masalah tersebut.
Menurut pengakuan Olivia, memang benar menerima uang, tetapi digunakan untuk bimbel CPNS.
"Kami sering berdiskusi, dianalisa bukti-bukti, tanya ke Oli terima uang berapa dan motif," terang Farhat Abbas.
"Jadi kita lihatlah nanti, kalau Oli menggunakan uang itu mungkin hampir kurang lebih Rp 1,5 miliar saja."
"Tapi dia merasa itu adalah bagian untuk membuat pelatihan dan pendidikan," tambahnya.
Terkait masalah ini, Farhat Abbas justru menyarankan baik korban dan pelaku sama-sama dilaporkan.
Karena menurutnya para korban juga dinilai salah, berniat ingin jadi PNS dengan membayar nominal tertentu.
"Kalau saya dua-duanya lah dihukum, diproses nggak ada masalah," ucap Farhat Abbas.
Korban Dugaan Penipuan Olivia Buka Suara
Seseorang yang mengaku korban sekaligus guru SMA Olivia, Agustine mengungkapkan perasaannya.
Ia merasa malu dengan keluarga yang ia ajak untuk ikut mendaftar CPNS lewat Olivia.
Hal ini disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube Cumi-cumi, Jumat (1/10/2021).
Lantaran Agustine dinilai bertanggungjawab atas nasib belasan anggota keluarganya yang ikut jadi korban.
Saya juga malu dengan keluarga, bahkan keluarga-keluarga saya yang di daerah 'kan."
"Karena bagaimanapun saya yang memperkenalkan dengan Oli jadi ada rasa tanggung jawab," ujar Agustine.
Tak sampai di situ, Agustine juga merasa sedih dan stres sampai akhirnya meneteskan air mata.
Ia merasa tak menyangka, sosok murid SMA-nya yang bernama Olivia telah melakukan dugaan penipuan.
Padahal selama bersekolah, Agustine mengaku sangat dekat dengan putri Nia Daniaty itu.
Sehingga saat Olivia menjanjikan penerimaan CPNS, ia tak menaruh curiga sama sekali.
"Ya malu, ya sedih, ya stres, di hati ini nggak percaya gitu lho," tandas Agustine.
"Kok ada murid yang tega seperti ini sama gurunya, yang selama ini saya sangat dekat sekali dengan dia."
"Jadi saya nggak ada di hati sedikipun curiga sama dia, yang akhirnya dia akan menipu saya," bebernya.
Sementara itu, kuasa hukum korban, Odie Hadiyanto membeberkan satu bukti atas kasus ini.
Baca juga: Namanya Dicatut Kasus CPNS Bodong Anak Nia Daniaty, Menteri Tjahjo Kumolo Minta Waspadai Percaloan
Baca juga: Parah, Korban CPNS Bodong Anak Nia Daniaty Hanya Dites Bakat, Ikut Pelantikan Tak Lebih dari 5 Menit
Ia memperlihatkan sebuah Surat Keputusan (SK) pengangkatan CPNS yang diklaim diberikan Olivia.
"Kami minta klarifikasi kepada BKN dan sudah memberikan stempel SK yang dibuat oleh Oli itu bodong."
"Artinya jelas-jelas adanya pemalsuan surat yang dilakukan oleh mereka," jelas Odie.
Soal kasus ini, kemudian Odie meminta agar pihak kepolisian memberikan perhatian lebih.
"Kami meminta atensi dari Kapolda dan ingin mendapatkan kejelasan unit mana yang menangani perkara ini."
"Kami baru saja mendapat informasi, perkara ini ditangani oleh Unit Keamanan Negara," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Febia)