Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karier akting Al Ghazali selama tiga tahun belakangan ini kian meroket. Beberapa film dan series pun dibintangi olehnya.
Bahkan, Al Ghazali meraih prestasi lewat serial original WeTV yang mendapat penghargaan Musium Rekor Dunia (MuRI) berhasil trending di 22 negara dunia.
Berkat prestasi tersebut, Al Ghazali mengaku mendapatkan tawaran dari rumah produksi yang membuat film drama Eat Pray Love dan akan bermain dengan Julia Roberts.
"Itu sebelum trending ya, ada nih tawaran main film bareng Julia Roberts di New Zealand," kata Al Ghazali ketika ditemui di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: Al Ghazali Tak Percaya Mitos, Tak Peduli dan Izinkan Dul Jaelani Menikah Duluan
Baca juga: Julia Robex Rela Tinggalkan Keluarga di Indonesia Demi Karier Entertain di Belanda
Namun, Al tidak langsung menerimanya meskipun tawaran tereebut akan mengantarkan kariernya untuk go internasional karena bermain bersama Julia Roberts.
"Cuman aku masih mikir-mikir dulu karena Inggrisku kan masih enggak lancar. Will see," ucapnya.
Bersama dengan lawan main Julia Roberts, prua 24 tahun itu akan memerankan karakter yang jalan ceritanya bergenre drama komedi.
Namun, karena merasa pengucapan Inggrisnya kurang fasih, Al mengklaim dirinya masih pikir-pikir untuk menerimanya.
Al tak menampik sudah mengatakan kepada Ahmad Dhani kalau dirinya mendapat tawaran bermain film dengan Julia Roberts.
Baca juga: Sinopsis Film From Paris With Love, Aksi John Travolta dan Jonathan Rhys Meyers, Tayang Malam Ini
"Baru semalem cerita. Komentarnya bagus. Karena waktu film Eat Pray Love dimainin sama Christine Hakim. Jadi kemarin juga ayah ngesend foto ada foto waktu kecil sama Christine Hakim, coba post," jelasnya.
Al Ghazali tak menampik jika ia menerima tawaran tersebut, ia merasa kariernya sudah mencapai taraf internasional karena berhasil main dengan Julia Roberts.
"Kalau dibilang pencapaian karier, ya will see lah. Cuma aku memang mau fokus di Indonesia dulu," ujar Al Ghazali.