TRIBUNNEWS.COM - Selebgram Rachel Vennya mengungkapkan alasan tidak menjalani karantina setelah pulang dari Amerika.
Rachel Vennya mengungkapkan alasan tidak mau melakukan karantina karena rindu dengan kedua anaknya.
Hal itu ia sampaikan dalam video di kanal YouTube Boy William tayang Senin (18/10/2021).
Mantan istri Niko Al Hakim ini mengaku tindakannya salah dan tidak dapat dibenarkan.
Kini ia pun menyadari alasannya tidak melakukan karantina demi segera bertemu anak bukanlah tindakan yang tepat.
Baca juga: 11 Poin Klarifikasi Rachel Vennya Terkait Pelanggaran Karantina: Akui Malu, Siap Terima Sanksi
"Aku pulang dari Amerika dan nggak menjalani karantina seperti yang seharunya pemerintah anjurkan," kata Rachel Vennya.
"Perlakuan aku ini salah dan nggak ada pembenaran sama sekali, Alasan aku juga nggak bisa dibenarkan sama sekali."
"Alasan aku itu karena aku pengen ketemu sama anak-anak, tapi itu bukan alasan yang tepat," sambungnya.
Saat itu, Rachel mengaku dirinya berpikir terlalu dangkal.
Ia pun kembali menyampaikan permohonan maafnya terkait polemik yang terjadi.
Ibu dua anak ini turut menegaskan alasannya itu tidak bisa dijadikan pembenaran.
"Terlalu berpikir pendek juga sih, harusnya memang nggak kayak gitu."
"Aku minta maaf apapun itu alasannya. Mau alasannya aku bilang emang kangen anak-anak, aku gak mau itu dijadiin suatu pembenaran, tapi emang saat itu kenyataannya seperti itu," ujarnya.
Baca juga: Rachel Vennya Muncul ke Publik, Akui Kabur dari Karantina karena Rindu Anak, Kini Siap Terima Sanksi
Tidak hanya itu, kekasih Salim Nauderer ini membantah memanfaatkan kepopulerannya untuk bisa kabur dari karantina.
"Engga sih, aku ngga ngerasa itu adalah privilege aku, gak ada yang bilang kalo aku Rachel Vennya makanya bisa skip karantina, itu nggak ada."
Namun, pihaknya menjelaskan tindakannya itu disebabkan karena kelalaiannya.
"Emang aku as a person salah dan lalai dalam melakukan kewajiban aku sebagai warga Indonesia," jelasnya.
Kemudian, Boy William turut menyinggung soal rasa malu terkait kejadian yang menimpa Rachel.
Rachel pun mengaku sangat malu dengan tindakan yang ia lakukan saat itu.
"Malu nggak?" tanya Boy.
"(Malu) banget sih," jawab Rachel.
Terkait kegaduhan yang terjadi, ia mengaku siap menerima sanksi dan konsekuensi atas kesalahannya.
"Dan aku siap menerima sanksi dan konsekuensi yang akan terjadi di depan, aku siap menjalani itu semua," ungkapnya.
Baca juga: Rachel Vennya Bantah Minta Sekamar dengan Pacar Saat Hendak Karantina di Wisma Atlet
Rachel Vennya akan Diperiksa 21 Oktober Mendatang
Buntut kasus kabur dari lokasi karantina dengan dibantu oleh oknum TNI, Rachel Vennya akan diperiksa oleh pihak kepolisian.
Rencananya, polisi akan mengirimkan surat undangan pemanggilan untuk ibu dua anak itu pada Senin (18/10/2021).
Setelah itu, Rachel akan diperiksa dan dimintai klarifikasi pada Kamis (21/10/2021), mendatang.
"Hari Senin kita layangkan surat undangan, untuk hari Kamis kita ambil keterangannya," kata Yusri seperti diberitakan Kompas.com.
Satgas Covid-19 Tegaskan Proses Hukum Sedang Berjalan
Rachel Vennya terkonfirmasi kabur saat menjalani karantina Covid-19 di Wisma Atlet Pademangan.
Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Jubir Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, menegaskan proses hukum sedang berjalan.
"Terkait dengan kasus WNI yang meninggalkan masa karantina di wisma atlet sebelum waktunya."
"Pemerintah memastikan proses hukum sedang berjalan," terang Wiku dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (15/10/2021).
Baca juga: Usut Kaburnya Rachel Vennya dari Wisma Atlet, Kapolda: Kami akan Bongkar Mafia Karantina
Wiku menyampaikan, pihak satuan petugas (Satgas) berpegang teguh pada aturan yang telah ditetapkan.
"Satgas menjunjung tinggi penerapan aturan yang berlaku dan menegakkan kedisiplinan," tambahnya.
Pun ia mengimbau pada semua pelaku perjalanan internasional agar menaati peraturan.
Tidak hanya itu, Wiku memberikan ultimatum akan memberikan sanksi tegas bagi para pelanggar.
"Kepada seluruh pelaku perjalanan internasional, kami minta untuk menaati peraturan yang telah ditetapkan."
"Dan jangan melanggar karena akan dikenakan sanksi yang tegas," jelas Wiku.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul/Febia)(Kompas.com/Baharudin Al Farisi)