Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jarwo, gitaris dari Naif, menuturkan bahwa dirinya tak diajak diskusi soal rencana bubarnya Naif.
Ia hanya diminta untuk menandatangi sebuah dokumen yang katanya untuk keterangan vakumnya Naif.
Namun saat dibaca oleh Jarwo dengan teliti ia merasa bahwa itu adalah dokumen pembubaran band Naif.
Lantaran semua personel sudah menandatangani ia pun ikut membubuhkan tanda tangan. Padahal hati kecilnya tak ingin Naif bubar.
Baca juga: Jarwo Tegaskan Band Naif Masih Ada dan Tidak Bubar
Baca juga: NAIF Bubar, David Bayu Ungkap Momen yang Kelak Dirindukannya
"Ya gimana ya, surat itu datang saat itu alasannya untuk penyelenggara kalau mau hire Naif kita kasih surat ini aja. Pas gue baca ini surat resmi bubar, kemudian dengan gampangnya Naif sudah bubar bukan vakum. Terus yang mereka udah tanda tangan semua, gue ga diajak ngobrol urusan itu," jelas Jarwo di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (22/10/2021).
Jarwo pun menjelaskan awal mula goyahnya band Naif hingga kini disebut bubar.
"Jadi pas pandemi 2020 berjalan sekitar 6-7 bulan Emil wa udah saatnya dia resign, beberapa hari kemudian di grup Pepeng sempet nanya emil udah keluar? Gue bilang santai aja dulu," terang Jarwo.
"Pepeng beberapa hari kemudian bilang udah telponan sama Emil, akhirnya (dia juga) putuskan diri keluar," ungkapnya.
Baca juga: Band Naif Bubar, David Bayu Sebut Ada Era Baru, Apakah Rencana Para Eks Personel?
Jarwo menduga bubarnya Naif karena adanya anggapan bahwa satu personil keluar maka Naif akan bubar.
"Kalau yang gue analisa isu yang dinaikin kalau ada yang keluar satu Naif bubar. Itu rame muncul surat bubar," ujar Jarwo.
Kini Jarwo seorang diri mengatakan bahwa ia akan menjaga Naif agar tetap ada dan tidak bubar.
Bahkan ia mendaftarkan nama Naif ke Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual atau DJKI agar tak ada yang menggunakan nama Naif selain mereka berempat.