TRIBUNNEWS.COM - Kabar membanggakan datang dari aktris cantik Raline Shah yang kini sedang berada di Los Angeles.
Raline Shah berkesempatan mengisi suara sebuah film dokumenter bersama aktris asal Inggris sekaligus pemain film 'Titanic', Kate Winslet.
Saat live Instagram @benihbaik, Raline Shah menuturkan baru saja menyelesaikan produksi film dokumenter dengan seorang teman di Inggris.
Baca juga: Raline Shah Jadi Tamu Spesial di World Premiere Marvel Studios Eternals
Baca juga: Fashion Ala Raline Shah: Baju Harus Cocok dengan Kita, Bukan Kita Cocok dengan Baju
"Dalam film itu dikisahkan bagaimana manusia mengonsumsi daging dan kontribusinya pada pemanasan global, deforestasi, dan perubahan iklim."
"Kebetulan voice over atau yang menarasikan Kate Winslet dan dari Indonesia adalah saya. Nanti akan ditayangkan di Netflix," tutur Raline.
Kecintaan Raline pada satwa ternyata atas pengaruh sang ayah yang merupakan Ketua Umum Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI).
Sejak kecil, Raline hidup dekat dengan satwa liar, termasuk hewan peliharaan.
"Saya dari kecil memang dekat dengan hewan peliharaan di rumah, memang sengaja dikenalkan oleh ayah saya."
"Jadi seperti orang bilang, tak kenal maka tak sayang, saya juga jadi sayang dengan satwa. Dengan sayang jadi peduli, jadi ingin melindungi, dan ingin menyejahterakan mereka."
"Kita seharusnya bisa memastikan anak cucu kita bisa menikmati interaksi manusia dengan satwa liar juga," ujar pemain film 'Surga Yang Tak Dirindukan' itu.
Aktris 36 tahun ini pun bercerita pengalamannya berinteraksi dengan satwa liar.
Di masa kecilnya, Raline sering dibawa sang ayah hingga ke Afrika untuk melihat kuda nil secara langsung di habitatnya.
"Sangat menegangkan saat itu, tetapi dengan melihat satwa dan tempat tinggal mereka, saya jadi sadar sejak kecil bahwa makhluk di dunia ini bukan kita saja, ada satwa, ada tumbuhan yang bahkan ada sebelum kita," ujarnya.
Karenanya, Raline ingin mengajak orang lain menjaga keseimbangan hidup dengan alam.
"Kita harus memastikan ada keseimbangan antara manusia yang ingin selalu maju dengan teknologi dan pembangunan tetapi masih bisa melestarikan alam-alam kita. Ini sangat penting karena alam ini adalah rumah kita," ucapnya.
Di mata Raline, konglomerat di Indonesia banyak yang bisa menjadi kaya karena sumber daya alam.
Dia pun berpendapat harus tercipta adanya keseimbangan antara menghasilkan uang dari alam dan menjaganya.
"Apapun hidup kita sekarang, hidup dengan hedonisme, menggunakan teknologi, hidup di perkotaan, dan bahkan kehilangan koneksi dengan alam, kebanyakan membuat kita lupa bahwa alam yang membawa kita ke sana."
"Kalau alam tidak terjaga dengan baik, terkikis, maka kita jadi nggak kaya lagi. Jadi penting, harus dipikirkan," kata Raline lagi.
Lulusan Universitas Nasional Singapura ini juga melihat pada saat pandemi orang-orang yang punya binatang peliharaan, beraktivitas berkebun, memiliki kesehatan mentalnya jauh lebih bagus.
"Ya ketimbang orang kota yang eksposurnya cuma nonton televisi dan main ponsel."
"Mengapa demikian, sebab alam dan satwa liar itu bisa membawa keselarasan, kedamaian dan kalau saya berinteraksi dengan satwa liar, saya merasa sangat di sini dan sekarang, sangat present," tandasnya. (Grid.ID/Annisa Dienfitri)