News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Usmar Ismail Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Rudi Soedjarwo: Harusnya Sudah Sejak Lama

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Usmar Ismail Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Rudi Soedjarwo: Harusnya Sudah Sejak Lama

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mohammad Alivio

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan, Mahfud MD baru-baru ini mengumumkan bahwa empat tokoh akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 20 November 2021.

Dari keempat tokoh tersebut ada nama Usmar Ismail yang dikenal sebagai bapak Perfilman.

Mengenai ini, sutradara film senior Tanah Air, Rudi Soedjarwo turut memberi tanggapannya.

Baca juga: Peringatan HFN, Muspen Terima Hibah Koleksi Usmar Ismail

Baca juga: Sejarah Hari Film Nasional 30 Maret dan Momentum 100 Tahun Kelahiran Usmar Ismail

Menurutnya, gelar kepahlawanan yang diraih Usmar Ismail sudah sepantasnya diberikan sejak lama karena dinilai banyak jasanya untuk perfilman Indonesia.

"Usmar Ismail sudah berjasa lewat film untuk bangsa ini. Jadi mnurut saya bahkan harusnya sudah sejak lama beliau sudah jadi pahlawan," kata Rudi Soedjarwo kepada Tribunnews melalui pesan WhatsApp, Jumat (29/10/2021).

Sutradara Garuda di Dadaku 2 ini juga mengutarakan kalau karya-karya dari Usmar Ismail secara tak langsung berdampak pada karya-karya yang ia ciptakan.

Kamera film yang digunakan dalam pembuatan film nasional pertama Darah dan Doa (The Long March) oleh Usmar Ismail (Bapak Film Indonesia). (Muspen Kominfo)

Bukan hanya dirinya, bahkan para sineas Indonesia saat ini.

"Hampir semua karyanya secara tidak langsung memberikan pengaruh ke dalam film-film generasi setelah beliau termasuk saya. Darah dan Doa, Lewat Djam Malam, lalu 6 Jam di Jogja yang paling saya ingat," ungkapnya.

Sebelumnya, Mahfud MD mengatakan penganugerahan Pahlawan Nasional tersebut juga dilakukan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November tahun ini.

Mereka dinilai merupakan pejuang yang menginspirasi untuk membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan atau ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan menjadi lebih bermakna bagi bangsa dan negara.

Mahfud menjelaskan empat tokoh tersebut yakni Alm. Tombolututu, Alm. Sultan Aji Muhammad Idris, Alm. H Usmar Ismail, dan Alm. Raden Arya Wangsakara.

Untuk diketahui, Usmar Ismail dikenal sebagai bapak Perfilman yang menghasilkan film 'Darah dan Doa' (The Long March of Siliwangi) pada 1950 sekaligus sebagai film pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai sebuah negara berdaulat.

Baca juga: Mahfud MD Umumkan 4 Tokoh yang Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2021

Baca juga: Jelang Hari Pahlawan, Mensos Risma Ziarah ke Makam Cut Nyak Dhien

Usmar Ismail juga aktif sebagai sastrawan dan wartawan. Permah menjadi anggota TNI di Yogyakarta dengan pangkat Mayor.

Sementara itu, Rudi Soedjarwo sudah berkecimpung di industri film sejak tahun 2000.

Pria bernama lengkap Andi Rudi Soedjarwo ini dinilai ikut menandai bangkitnya industri perfilman Indonesia setelah sekian lama mengalami kemandekan.

Ia dikenal sebagai sutradara yang berhasil membangun film bergenre remaja.

Diawali lewat filmnya yang paling menonjol berjudul Ada Apa dengan Cinta?, film ini pula yang kemudian mengantarkan pemeran utama perempuannya Dian Sastrowardoyo menerima anugerah Piala Citra pada perhelatan Festival Film Indonesia (FFI) 2004, dan dirinya sebagai sutradara terbaik.

Kini selain terus berkarya membuat film, Rudi juga mengajar di Reload Film Center, sekolah film yang didirikannya bersama Monty Tiwa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini