Nasib Penonton yang Cedera di Konser Travis Scott: Wanita 22 Tahun Mati Otak, Bocah 9 Tahun Koma

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bharti Shahani. Seorang wanita berusia 22 tahun tidak menunjukkan aktivitas otak akibat cedera yang dideritanya di Festival Astroworld Travis Scott
Bharti Shahani. Seorang wanita berusia 22 tahun tidak menunjukkan aktivitas otak akibat cedera yang dideritanya di Festival Astroworld Travis Scott

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita berusia 22 tahun tidak menunjukkan aktivitas otak akibat cedera yang dideritanya di Festival Astroworld Travis Scott, Metro UK melaporkan.

Independent bahkan menyebut wanita tersebut telah dinyatakan mati otak oleh dokter.

Delapan orang berusia antara 14 dan 27 tewas di konser di Houston, Texas, Jumat (5/11/2021) lalu, ketika kerumunan besar melonjak ke arah panggung saat Scott tampil.

Bharti Shahani, seorang mahasiswa di Texas A&M University, berada dalam kondisi kritis dan menggunakan ventilator setelah terluka di konser tersebut.

Shahani menghadiri Festival Astroworld bersama saudara perempuannya Namrata Shahani dan sepupunya Mohit Bellani.

Tetapi mereka terpisah saat kerumunan melonjak.

Baca juga: Travis Scott akan Tanggung Biaya Pemakaman 8 Orang yang Meninggal di Festival Musik Astroworld

Baca juga: Petugas Penyelamat Sayangkan Travis Scott yang Tak Setop Konser Sejak Awal

Bharti Shahani (GoFundMe)

Bellani mengatakan kepada ABC13:

"Begitu satu orang jatuh, orang-orang mulai jatuh seperti kartu domino."

"Seperti lubang pembuangan. Orang-orang berjatuhan di atas satu sama lain."

"Ada seperti tumpukan tubuh di tanah."

"Kami berjuang untuk naik ke puncak dan bernapas untuk tetap hidup."

Shahani dibawa ke rumah sakit dengan ambulans.

Orangtua Shahani sempat mendatangi beberapa rumah sakit untuk menemukannya setelah sebelumnya pergi ke NRG Park ketika mereka mendengar berita itu.

Ayahnya, Sunny Shahani mengatakan kepada ABC13 bahwa putrinya menderita beberapa serangan jantung dan kehilangan oksigen hingga 10 menit.

Dokter mengatakan kepadanya bahwa peluang Shahani untuk bertahan hidup tidak ada.

Jacob Jurinek (21), John Hilgert (14), Brianna Rodriguez (16), Franco Patio (21), Axel Acosta (21), Rudy Peña (23), Madison Dubiski (23), dan Danish Baig (27), telah dikonfirmasi sebagai delapan korban tewas dalam tragedi itu, dengan lebih dari 300 lainnya terluka.

Sementara itu, seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun, Ezra Blount, juga dalam keadaan koma yang diinduksi secara medis.

Ia terinjak setelah jatuh dari bahu ayahnya.

Travis Scott, yang memiliki nama asli Jacques Webster, telah dihujani kritik keras atas tuduhan bahwa ia melanjutkan penampilannya sementara ada orang yang tidak sadar ditarik dari kerumunan.

File foto ini diambil pada 9 November 2019 menunjukkan Travis Scott tampil dalam acara Astroworld Festival di NRG Stadium di Houston, Texas. (SUZANNE CORDEIRO / AFP)

Kepala Pemadam Kebakaran Houston Samuel Peña mengatakan kepada program Today bahwa sang artis sebenarnya memiliki kendali terhadap kerumunan.

Peña menambahkan bahwa dia tidak menyalahkan Scott atas lonjakan tersebut.

Ia mengatakan: "Saya tidak siap untuk mengatakan bahwa dia sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi."

Rapper berusia 30 tahun itu mengatakan dirinya tidak mengetahui 'keparahan' situasi yang terjadi saat itu.

Scott, yang sedang menantikan anak keduanya dengan Kylie Jenner, telah berjanji untuk membayar pemakaman para korban.

Ia juga telah bermitra dengan organisasi kesehatan mental untuk memberikan konseling bagi mereka yang terkena dampak tragedi itu.

Korban Lainnya: dari Konser Tahun 2017

Jatuhnya korban di festival musik Astroworld Jumat lalu bukanlah yang pertama kali terjadi.

Beberapa tahun sebelumnya, seorang pria bahkan lumpuh akibat terjatuh dari balkon akibat terdorong kerumunan.

Dilansir Independent, Kyle Green (27) mengklaim jatuh dari lantai 3 venue Manhattan saat ia terdorong massa yang penuh sesak.

Green mengalami patah tulang di beberapa bagian, termasuk tulang belakang, menurut gugatan yang ia ajukan.

Saat terjatuh pun, Green dibawa keluar oleh staff tanpa pelindung leher, papan, atau tindakan keselamatan lainnya.

Melihat konser yang sama kembali memakan korban, Green memberikan tanggapannya melalui pengacaranya.

Baca juga: Travis Scott Angkat Bicara setelah Tragedi Festival Astrowolrd: Sejujurnya Saya Begitu Hancur

Baca juga: Profil Travis Scott, Rapper Asal Amerika Serikat Sekaligus Kekasih Kylie Jenner

Kyle Green diduga didorong dari balkon lantai tiga di konser Travis Scott empat tahun lalu (Twitter @hudsmelio dan Twitter@RAVIEB)

"Hatinya hancur dan sedih untuk keluarga mereka yang terbunuh dan untuk orang-orang yang terluka parah," ujar pengacaranya, Howard Hershenhorn, kepada Rolling Stone.

"Dia bahkan lebih marah mengetahui fakta bahwa hal itu sebenarnya bisa dihindari jika Travis belajar dari kesalahannya di masa lalu dan mengubah sikapnya tentang menghasut orang untuk berperilaku sembrono seperti itu."

Green duduk di kursi roda ketika ia mengajukan gugatan terhadap Travis Scott, manajernya, promotor serta perusahaan keamanan, di Mahkamah Agung Manhattan.

Pengacaranya mengatakan kliennya bisa berjalan sekarang, tetapi masih dengan kecacatan yang signifikan.

"Dia masih lumpuh sebagian," ujarnya.

Hershenhorn mengklaim bahwa lirik sang rapper tentang stage diving dan mosh pit menunjukkan ketidakpeduliannya terhadap keselamatan penonton.

"Keinginannya untuk membuat gusar orang banyak di luar histeris, di mana orang-orang mendorong dan mendorong, mengakibatkan bencana besar. Sudah waktunya baginya untuk melakukan refleksi diri yang signifikan," kata sang pengacara.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini