Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Buah tidak akan jatuh dari pohonnya. Pribahasa ini sepertinya tepat disematkan pada Musisi Rock Star, Bimbim Slank dengan sang anak sulungnya, Mezzaluna.
Beberapa waktu yang lalu, putri Bimbim ini merilis single berjudul In Situ melalui label Sony Music Entertainment.
Namun, berbeda dengan sang ayah yang berkecimpung pada aliran rock, Mezzaluna mengaku lebih suka pada musik jazz.
Baca juga: Tak Pernah Ngefans Artis Korea, Sejak Pandemi Anak Bimbim Slank, Mezzaluna Jadi Penggemar BTS
Baca juga: Mezzaluna Putri Bimbim Slank Kenalkan Video Musik Untuk Single Debut ‘In Situ’
Di sisi lain, nyatanya Mezzaluna juga mempunyai cita-cita sebagai politikus.
Keinginan tersebut pun ia coba wujudkan dengan mengikuti mengambil studi di Inggris dengan jurusan antropologi dan politik.
Ia pun disebut Bimbim cukup paham dengan dunia perpolitikan di Indonesia.
Bahkan saat Mezzaluna masih kecil pun sudah paham soal politik.
Mezzaluna mengaku punya alasan sendiri kenapa ingin terjun ke dunia politik.
"Jadi mau kerja buat nyingkirin orang yang di politik kerja buat dirinya sendiri. Harusnya politik kan kerja buat rakyat," kata Mezzaluna pada kanal YouTube TS Media, dikutip Rabu (17/11/2021).
Fans BTS
ini. Mezzaluna mengaku sangat menyukai boy band asal Korea yaitu BTS. Hal ini ia ungkapkan pada kanal YouTube TS Media.
Ia pun mengaku baru menyukai BTS sejak pandemi Covid-19. Bahkan sebelumnya Mezzaluna mengaku tidak mengikuti apa pun yang berbau Korea.
"Sama sekali enggak. Semuanya anime pas aku nonton waktu SD," ungkapnya dikutip Tribunnews, Rabu (17/11/2021).
Awalnya Mezzaluna tidak memiliki ketertarikan dengan BTS. Ia mengaku sempat bosan. Namun tiba-tiba setelah mengenal BTS, ia pun jadi sangat menyukainya.
"Kayanya mereka itu waw banget. Dan specially music industry and agen people. Aku yang baru mulai itu kaya hopefull banget," katanya lagi.
Menurutnya, BTS bisa bersanding di dunia industri musik yang dikuasai dunia barat. Bahkan walau pun sebagian personel ada terbatas oleh bahasa Inggris, mereka bisa menjadi agen perubahan.