TRIBUNNEWS.COM - Artis Marshanda belakangan menjadi sorotan warganet.
Lantaran tubuh Marshanda kini terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Diketahui, selama ini Marshanda mengonsumsi obat untuk gangguan bipolar disorder yang ia idap.
Sehingga, efek dari penggunaan obat bipolar disorder ini membuat nafsu makannya bertambah.
Baca juga: Idap Bipolar, Marshanda Pernah Tak Tidur Selama 14 Hari, Imbas Stop Obat Mendadak
Hal itu ia ungkapkan dalam kanal YouTube Trans TV Official dalam program Pagi Pagi Ambyar yang tayang pada Rabu (17/11/2021).
"Jadi kalau aku kan sebenernya naik berat badan karena aku minum obat-obatan untuk bipolar disorder, dan itu efek sampingnya bikin lebih gemuk, lebih nafsu makan," ujar Marshanda.
Pun, selama ini Marshanda juga mengungkapkan rahasianya ketika badannya sempat kurus ideal.
Marshanda diketahui sempat mengonsumsi obat penahan nafsu makan selama bertahun-tahun.
"Terus untuk tetep kurus bertahun-tahun tuh aku minum obat penahan nafsu makan," ujar Marshanda.
Kemudian sekitar lima bulan lalu, Marshanda mengambil keputusan untuk berhenti minum obat penahan nafsu makan.
Alasan berhenti minum obat penahan nafsu makan karena Marshanda ingin hidup secara sehat.
Ia memutuskan untuk mengubah gaya hidupnya sejak lima bulan yang lalu.
"Kemudian sekitar 4-5 bulan lalu aku udah nggak mau lagi minum penahan nafsu makan, dan aku pengen hidup sehat, ngerubah hidup aku," ujar Marshanda.
Baca juga: Marshanda Belum Bisa Menjelaskan Sakit Bipolar yang Dialaminya Pada Sang Anak
Ia juga mengungkapkan, keinginan untuk tampil ideal akan memberikan dampak terhadap gangguan bipolar disordernya.
"Kalau aku pengen lebih fit, lebih kurus, aku pengen itu karena cara yang natural tanpa obat penahan nafsu makan, karena itu sebenernya bikin aku deg-degan, apalagi aku ada kondisi mental disorder bipolar kan, nah sebenarnya itu nggak boleh," ujar Marshanda.
Selain itu, ia juga mengungkapkan alasan lain tetap hidup lebih sehat tanpa obat penahan nafsu makan.
Marshanda ingin mengurangi penggunaan dosis obat-obatan dalam tubuhnya.
"Pengen nurunin dosis kayak obat anti depresi dan lain-lain buat bipolar aku, jadi aku ngerasa kalau pengen lebih sehat, dosisnya turun, misal aspek lain ada yang nggak sehat ya aku hentikan, ya itu penahan nafsu makan harus aku stop," ujar Marshanda.
Baca juga: Obatnya Masih Ilegal di Indonesia, Marshanda Jalani Terapi Bipolar di Amerika Serikat
Marshanda menganggap, penggunaan obat penahan nafsu makannya ini ada keterkaitan dengan kondisi mentalnya.
Kini, ia menunjukkan efek dari berhentinya mengkonsumsi obat penahan nafsu makan.
Secara otomatis, ia mengungkapkan berat badannya menjadi naik.
"Karena udah bertahun-tahun minum, tiba-tiba stop, efek badannya ya otomatis akan ada beberapa lama dulu lah naik," ujar Marshanda.
Marshanda mengaku, sudah mengonsumsi obat penahan nafsu makan semenjak 10 tahun yang lalu.
Obat penahan nafsu makan tersebut ia dapatkan berdasarkan resep dokter.
Sehingga, saat ia mengonsumsi obat tersebut tetap berada di bawah pantauan dokter.
"Seluruh waktunya itu udah dari lama banget, 10 tahun lebih, dari dokter," ujar Marshanda.
Di sisi lain, Marshanda juga baru saja pulang dari Amerika Serikat.
Ternyata, Marshanda pergi ke Amerika Serikat untuk keperluan berobat.
Ia mengungkapkan telah menjalani beberapa proses pengobatan untuk bipolar disorder yang ia idap.
"Ada beberapa terapi sih, ada satu namanya light and sound healing, jadi aku masuk ke dalam kapsul besar gitu, aku duduk, terus aku dipaparkan frekuensi dalam bentun cahaya sama musik instrumen," ujar Marshanda.
Disampaikan Marshanda, terapi berikutnya, ia menjalani konsultasi terkait gangguan mentalnya.
lanjut, ia juga harus menjalani terapi yang bernama ketamine infusion.
Usai menjalani terapi ketamine infusion, Marshanda mengalami banyak perubahan.
Terutama soal berkurangnya dosis obat-obatan yang ia konsumsi.
"Mungkin ngukurnya paling kelihatan dari dosis obatku, tadinya aku minum 3 obat, anti depresi, satu namanya benzodiazepin, satu lagi antisikotik,"
"Nah ya antisikotik tadinya 11 mg perhari sekarang jadi 2 mg, terus yang benzo itu dari 2 mg jadi 0,125 mg, dan obat yang ketiga dari 2 mg jadi nol," ujar Marshanda.
Simak berita lainnya terkait Marshanda
(Tribunnews.com/Pramesti Rizki)