Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diet tidak sekadar menurunkan berat badan. Diet merupakan penyesuaian suatu pola makan untuk menjadi lebih sehat.
Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengatur pola makan. Hal ini diungkapkan oleh dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia.
Pertama, jika ingin menjalani sebuah pola makan, sebaiknya pilih sesuai dengan kondisi kantong.
Terkadang orang memaksakan diri mengikuti pola makan yang membutuhkan biaya besar.
Tapi setelah sebulan, dua bulan, setelah kondisi keuangan tidak memungkinan, program pun bubar.
"Pilihlah yang bisa dijalani secara ekonomi dan cukup menyenangkan, sehingga bisa dilakukan jangka waktu panjang," ungkapnya pada kanal YouTube Sonora FM, dikutip Senin (22/11/2021).
Baca juga: Kenali Jenis Diet, Jangan Sampai Merusak Organ di Dalam Tubuh
Pastikan pola makan tidak melawan norma-norma kesehatan. Kedua, makan pada jam yang telah ditentukan. Jangan makan di luar jam.
Saat makan, konsumsi makanan yang berizi lengkap dan seimbang jumlahnya.
Dr Santi pun menegaskan manusia sebenarnya punya jam biologis. Tubuh pada dasarnya terbiasa punya waktu. Misal, ketika tubuh merasa lapar, perut biasanya mengeluarkan suara.
Baca juga: Bolehkan Anak Dalam Masa Pertumbuhan Lakukan Diet? Berikut Penjelasan Dokter
"Cuma kalau tidak punya jam makan, tanda itu tidak keluar. Kita tidak merasa lapar dan tidak merasa kenyang, karena makan terus menerus di luar jam makan. Alarmnya jadi tumpul," katanya lagi.
Selain itu penting memiliki waktu tidur yang cukup. Orang kurang tidur biasanya hobi mengonsumsi makanan yang asin-asin, dan itu tidak baik untuk program diet.
Di sisi lain, saat diet bukan sama sekali tidak makan berat. Dr Santi mengatakan sebaiknya makan besar tiga kali sehari. Lalu konsumsi snack dua kali sehari.
"Kalau ngikutin makan seperti ini menurunkan berat badan jadi lebih mudah. Ada yang bilang tidak boleh makan malam, jangan makan pagi, nanti gendut itu salah. Makanya tergantung pada apa yang kita makan," papar dr Santi.
Karenanya, disarankan untuk cermat memlih makanan yang berkalori rendah. Agar bisa dapat mengeyangkan perut, tapi tidak membuat gendut.
"Kalau yang ingin menjaga berat bada, yang dimakan dan dikeluarkan impas sama. Tapi kalau dimakan lebih banyak dari pada dikeluarkan kita bisa mekar," pungkas dr Santi.